Perkembangan Blockchain semakin pesat, beberapa negara mulai mengambil langkah untuk meninjau kembali kebutuhan negaranya pada teknologi terdesentralisasi ini. Kepala Bank Sentral Taiwan yang baru saja diresmikan, beberapa waktu lalu mengatakan bahwa Bank Sentral Taiwan akan sangat mempertimbangkan mengenai penggunaan teknologi Blockchain sebagai bagian dari sistem pembayaran elektronik negara tersebut. Sehingga secara tidak langsung Thaiwan menjadi salah satu negara yang mendukung perkembangan Blockchain.
Para pengguna dan investor cryptocurrency di negara tersebut terlihat meningkat dengan sangat drastis, terutama jika dilihat peningkatan nya dalam 1 tahun terakhir ini.
Namun, walaupun teknologi blockchain hadir dengan sangat cepat dan sedikit kasar, hal tersebut tidaklah mengganggu. Dan malah terlihat semakin bagus bahkan semakin banyak negara yang menyadari akan potensi teknologi Blockchain yang terdesentralisasi ini, terlepas dari resiko yang nantinya akan berhubungan dengan cryptocurrency.
Pada tahun 2016 lalu, sebuah kerjasama yang dilakukan oleh Microsoft dan Industrial Technology Research Institute of Taiwan (ITRI), telah membentuk sebuah inovasi jaringan blockchain terbaru.
Sedangkan tahun lalu, ketua Komisi Pengawasan Keuangan Taiwan atau FSC, Wellington Koo telah menyatakan bahwa ia sangat menentang terhadap undang-undang kripto dengan sangat keras, dan ia juga mengatakan bahwa lebih menyukai pendekatan yang dilakukan Jepang terhadap mata uang kripto.
Dan tahun ini diprediksikan bahwa Taiwan kemungkinan akan mulai menyapa teknologi Blockchain dengan sikap ramah.
Yang Chin-Long dalam ceramah singkat saat pelantikannya sebagai pemimpin Bank Sentral Taiwan yang baru mengatakan bahwa, Bank Sentral akan tetap berpikir terbuka pada perkembangan teknologi Blockchai di bawah kepemimpinanya. Ia juga akan terus melihat dan mengamati perkembangan yang dapat merampungkan sistem pembayaran serta kebijakan terhadap pembayaran elektroni di dalam negara tersebut.
Yang Chin-Long juga mengatakan, bahwa walaupun teknologi Blockchain ini tidak mempunyai dampak besar terhadap kebijakan Taiwan saat ini, perkembangan masa depan tetap bisa mengubah infrastrukur keuangan, dan Bank Sentral akan terus mengawasi setiap peluang dan tantangannya. Yang juga menambahkan bahwa Bank Sentral Taiwan akan memakai sejumlah data besar dan kecerdasan buatan yang dibutuhkan guna melakukan analisa serta memprediksi kondisi keuangan negara dengan lebih akurat dan efektif.
Presiden atau pimpinan Bank Sentral Taiwan yang baru saja diresmikan juga menekankan bahwa sangat penting kerja sama serta komunikasi dengan negara lainnya. Ia menambahkan bahwa presiden negara tersebut akan mengambil langkah guna meningkatkan sistem yang lebih transparan dalam pemerintahan. Seperti menerbitkan ringkasan hasil persidangan yang dilakukan saat pertemuan anggota dewan dan yang lainnya.
Untungnya, transparansi merupakan teknologi blockchain yang juga dapat membantu pemerintahan dalam segi apapun, terlepas dari aplikasi keuangan lainnya yang lebih jelas.