Kanalcoin.com – Platform penerbit WordPress dikabarkan telah menambahkan secara resmi ke dalam sistem mereka plugin iklan berbasis mata uang kripto. Plugin yang dipasang itu disebut menggunakan token Ethereum untuk pembayaran kepada pemilik situs dengan basis WordPress.
Dalam situs resmi WordPress pada Kamis (10/12/2020) waktu setempat, Pihak pengembang menyampaikan kalau pemilik situs berbasis WordPress saat ini bisa mendapatkan penghasilan dari iklan dalam bentuk mata uang kripto, yakni Ethereum.
Penghasilan dari iklan tersebut akan langsung diterima oleh pemilik situs dari pemasang iklan yang akan ditransfer ke dompet Ethereum (ETH) milik mereka. Keputusan itu disampaikan secara langsung melalui situs resmi WordPress.
“Setelah Anda memasukkan widget milik kami, ruang iklan Anda secara otomatis dilelang secara terbuka menggunakan kontrak pintar kami setiap dua minggu kepada penawar tertinggi,” bunyi deskripsi pada situs resmi WordPress seperti dilansir Kanalcoin.com dari Cointelegraph.
Plugin tersebut bernama EthereumAds yang akan memungkinkan pemilik situs untuk melelang ruang iklan dengan menggunakan smart contract berbasis teknologi blockchain.
Selain mendukung penggunaan mata uang kripto di sektor iklan berbasis internet, EthereumAds diluncurkan dengan misi khusus. Pasalnya, EthereumAds diterbitkan untuk menyaingi platform monetisasi iklan besar sekelas Google AdSense.
EthereumAds juga menjanjikan persentase yang lebih besar dalam pembagian penghasilan dari iklan daripada Google AdSense. Dalam pernyataan resminya, EthereumAds menjanjikan komisi rendah hanya sebesar 10 persen dari pernghasilan iklan.
“Google AdSense hanya membayar Anda sebesar 68% dari penghasilan iklan milik Anda. Di sisi lain, kami membayar Anda sebesar 90% dari penghasilan iklan milik Anda,” bunyi pernyataan pada situs EthereumAds.
Meskipun berbasis mata uang kripto, EthereumAds rupanya tidak hanya terbatas pada produk atau jasa yang berhubungan dengan mata uang kripto atau teknologi blockchain. Pemilik situs mampu memasang iklan dengan konten apa pun, tapi mendapatkan penghasilan berupa Ethereum.
Selain itu, EthereumAds juga bisa digunakan sebagai tempat iklan berbagai jenis konten, seperti situs web, blog, produk, dan berbagai jasa selainnya.
Namun, tentu bukan menjadi hal yang mudah bagi EthereumAds untuk bersaing dengan Google AdSense. Terlebih lagi, Google sebagai induk perusahaan dari Google AdSense pernah beberapa kali bermasalah dengan mata uang kripto.
Pada April 2020 lalu, situs berita mata uang kripto dan blockchain, Cointelegraph, pernah melaporkan Google AdSense atas tuduhan pemasangan iklan dengan konten mata uang kripto palsu pada platform mereka.
Tak hanya itu, Google AdSense juga sempat melarang beberapa perusahaan mata uang kripto yang legal dan sah untuk menggunakan layanan milik mereka. Bahkan, Google AdSense juga sempat bertindak diskriminatif terhadap mata uang kripto.
Pasalnya, Google AdSense pernah memasukkan kata kunci yang menyebutkan “Ethereum” di dalamnya ke dalam daftar hitam. Hal itu dilaporkan oleh komunitas crypto pada Januari 2019 lalu.
(*)