Teknologi blockchain mendapatkan dukungan yang cukup besar lagi. Hal tersebut seiring masuknya dua raksasa perbankan dan pembiayaan konvensional, Visa dan Goldman Sachs.
Kabarnya, Visa dan Goldman Sachs bergabung dengan Kamar Dagang Digital, institusi utama yang berhubungan dengan industri blockchain yang berbasis di Washington DC, Amerika Serikat.
Pada Rabu (23/9/2020) lalu, Kamar Dagang Digital mengumumkan ada tiga perusahaan baru yang masuk ke dalam komite eksekutif mereka. Ketiga perusahaan tersebut adalah Visa, Goldman Sachs, dan Six Digital Exchange (SDX).
Bergabungnya Visa dan Goldman Sachs ke dalam Kamar Dagang Digital semakin memperkuat tren cryptocurrency di dalam perusahaan perbankan dan pembiayaan raksasa dunia.
Kepala bagian crypto Visa, Cuy Sheffield, menyampaikan bahwa Visa akan terus mendukung inovasi pembayaran yang ada di masyarakat.
“Visa terus mengeksplorasi inovasi pembayaran baru seperti mata uang digital dan bagaimana mereka dapat terhubung atau memperluas jaringan dan produk kami yang ada,” ucap Sheffield, seperti dilansir dari Cointelegraph.
Selain menggandeng Visa dan Goldman Sachs, Kamar Dagang Digital rupanya juga menggandeng Mick Mulvaney, mantan Kepala Staf Gedung Putih.
Selain mantan Kepala Staf Gedung Putih, Mulvaney juga dikenal sebagai salah satu pendiri Konggres Blockchain Caucus. Mulvaney nantinya akan bergabung sebagai Dewan Penasehat Kamar Dagang Digital.
Mulvaney sendiri mundur dari Gedung Putih pada Maret 2020 lalu. Mulvaney nantinya akan bergabung dengan Don Tapscott dari perwakilan Blockchain Research Institute dan Chris Giancarlo, mantan Ketua CFTC yang saat ini bekerja di Digital Dollar Projects.
Bisa diketahui bahwa susunan dewan penasihat Kamar Dagang Digital berasal dari berbagai komponen yang beragam. Hal tersebut pun ditanggapi oleh Pendiri sekaligus Presiden Kamar Dagang Digital, Perianne Boring.
Boring menyebut bahwa adanya perbedaan dalam susunan dewan penasihat adalah untuk tujuan yang lebih baik dalam pengelolaan Kamar Dagang Digital. Hal tersebut dikarenakan ketika Kamar Dagang Digital hendak mengambil kebijakan harus bisa melihat dari banyak sudut pandang.
Oleh karena itu, dewan penasihat yang berasal dari beragam latar belakang akan memberikan pertimbangan dan sudut pandang yang luas.
“Penting untuk kita memiliki pandangan yang beragam karena ketika Anda mengerjakan kebijakan publik, pekerjaan Anda memengaruhi semua orang,” kata Boring.
“Ini berdampak pada seluruh ekosistem. Jadi, Anda perlu memastikan bahwa Anda benar-benar memahami seluruh cakupan industri dan bagaimana kebijakan potensial dapat memengaruhi semua orang,” tutur Boring melanjutkan.
Boring juga melihat bahwa teknologi blockchain saat ini telah dikenal luas oleh masyarakat. Bahkan, penggunaan cryptocurrency di masyarakat saat ini sudah cukup luas.
Oleh karena itu, Boring menganggap bahwa semakin banyak orang yang harus dididik mengenai cryptocurrency agar blockchain semakin luas perkembangannya.
“Orang-orang mulai memahami pentingnya teknologi blockchain dalam ekonomi global,” ujar Boring.
(*)