Kanalcoin.com – Perusahaan layanan pembayaran raksasa,Visa, mengutarakan komitmennya terhadap mata uang kripto. CEO sekaligus Direktur Eksekutif Visa, Al Kelly, menyebutkan setidaknya ada lima area yang menjadi fokus perusahaan untuk kembangkan mata uang kripto.
Kelly mencatat, perusahaan melihat ada dua segmen di lingkup mata uang kripto. Di mana, salah satunya adalah bitcoin. Kelly menggambarkan bitcoin sebagai aset utama yang digunakan oleh kebanyakan orang.
“Kami menganggap bitcoin sebagai emas digital,” kata Kelly sebagaimana dikutip Kanalcoin.com dari News.Bitcoin.com.
Di sisi lain, pihaknya pun menilai mata uang digital, khususnya Central Bank Digital Currencies (CBDC) dan stablecoin, kian pamor. Pasalnya, uang digital secara langsung didukung oleh mata uang fiat yang ada.
Lebih lanjut dia menambahkan, fokus perusahaan adalah menangkap lima peluang berbeda. Karena itulah, pihaknya yakin cryptocurrency adalah sebagai “ruang untuk tempat bersandar”. Terlebih, posisi mata uang kripto menduduki peringkat baik.
Adapun kelima peluang yang dimaksud adalah:
Pertama, Visa memungkinkan konsumen untuk melakukan pembelian bitcoin. Kelly menyampaikan bahwa perusahaan akan bekerja keras dengan dompet digital lain untuk menyediakan pertukaran uang.
Tujuannya, sambung pria yang juga menjabat sebagai Dewan Kesehatan di Mother Cabrini itu, agar perusahaan mampu menampung lebih banyak orang yang menggunakan Visa.
Kedua, memungkinkan pembayaran mata uang digital menjadi mata uang fiat. Artinya, perusahaan berkomitmen mengubah mata uang digital menjadi mata uang fiat melalui kredensial Visa.
Melalui langkah ini, dana yang masuk bisa digunakan untuk berbelanja di salah satu dari 70 juta pedagang Visa yang telah memberi utilitas pada mata uang digital.
“Kami memiliki lebih dari 35 platform dana dompet digital. Platform ini sepakat untuk menjalin kerja sama dengan kami. Coinbase, Crypto.com, Blockfi, Fold, Bitpanda hanyalah beberapa contoh saja. Dengan menggandeng platform lain, tentu akan mendatangkan peluang besar bagi kami,” kata Kelly.
Peluang ketiga yang menjadi fokus Visa adalah memungkinkan lembaga keuangan dan financial technology (fintech) menawarkan opsi crypto bagi pelanggan mereka.
Selanjutnya, Kelly menjelaskan Visa telah membuat Application Programming Interface (API). Sehingga kata dia, memungkinkan pelanggan maupun lembaga keuangan untuk membeli, menyimpan, atau sekadar memperdagangkan mata uang digital yang dikuasai oleh Anchorage, bank digital pertama yang dipetakan secara federal di Amerika Serikat.
“Kami pun telah melakukan peluncuran pertama dengan First Boulevard, yang merupakan neobank digital. Adapun fokusnya membangun generasi komunitas kulit hitam,” ucap Kelly.
Peluang keempat adalah “penyelesaian”. Secara tegas CEO Visa itu menekankan bahwa pihaknya telah meningkatkan infastruktur. Tujuannya agar lembaga keuangan menyelesaikan transaksinya melalui uang digital dan stablecoin.
Adapun peluang terakhir, Kelly menyimpulkan mata uang kripto hanya diawasi oleh bank sentral.
(*)