Kanalcoin.com – Salah satu universitas terbaik di Amerika Latin dikabarkan mulai menyiapkan kursus keterampilan berbasis mata uang kripto. Pasalnya, spesialisasi yang akan diluncurkan oleh universitas tersebut adalah spesialisasi teknik keuangan.
Universitas terbaik di Amerika Latin yang dimaksud adalah The National Autonomous University of Mexico (UNAM). Menurut Webometrics 2020-2, UNAM merupakan universitas terbaik kedua di Amerika Latin, di bawah Universitas Sao Paulo, Brasil. UNAM sendiri merupakan almamater dari tiga peraih penghargaan Nobel, yakni Alfonso Garcia Robles, Mario Molina, dan Octavio Paz.
Menurut pengumuman resmi UNAM dalam buletinnya, dilansir Kanalcoin.com dari News.Bitcoin.com, UNAM akan membuka kursus keterampilan spesialisasi teknik keuangan dengan pembahasan terkait merancang portofolio investasi serta mengukur resiko keuangan, menurut laporan pers yang dikutip dari explica pembahasan mengenai mata uang kripto dan teknologi blockchain akan masuk dalam kursus tersebut.
Pasalnya, kursus keterampilan ini nantinya akan dilaksanakan untuk mahasiswa penuh waktu dan paruh waktu. Untuk mahasiswa penuh waktu, UNAM menyediakan waktu selama dua semester, sementara untuk mahasiswa paruh waktu adalah selama empat semester.
Berdasarkan pernyataan resmi UNAM, kursus keterampilan ini nantinya bertujuan untuk menciptakan lulusan yang kapabel di dunia keuangan berbasis teknologi blockchain dan mata uang kripto.
Dalam pernyataan itu, UNAM memang tidak merilis secara rinci subtopik apa saja yang akan dibahas dalam kursus keterampilan itu. Akan tetapi, CEO CryptoFintech, Eloisa Cadenas, menyampaikan kalau pengembangan teknologi blockchain dan bitcoin akan menjadi topik yang dibahas dalam kursus keterampilan itu.
UNAM juga mencatumkan syarat bagi para peserta yang ingin mengikuti kursus keterampilan terkait mata uang kripto. Hanya mahasiswa yang telah meraih gelar di bidang teknik, matematika, aktuaris, dan sudah berkarier di bidang matematika, fisika, dan teknik yang bisa mengikut kursus tersebut.
Jadi, bagi mahasiswa yang belum lulus dan menyelesaikan studi mereka, meskipun pada program studi terkait, masih belum bisa mengikuti kursus tersebut.
Sebenarnya, ini bukan kali pertama UNAM melakukan gebrakan soal memasukkan topik blockchain dan mata uang kripto ke dalam dunia pendidikan.
Pada 20 Agustus 2020 lalu, Divisi Pendidikan Berkelanjutan UNAM dari Fakultas Akuntansi dan Administrasi menawarkan kursus untuk diploma di bidang teknik keuangan. Topik yang dibahas dalam kursus tersebut nantinya berhubungan dengan fintech, hukum, mata uang kripto, dan blockchain.
Akan tetapi, rencana dari UNAM itu rupanya belum berhasil dan baru akan direalisasikan pada rencana baru yang baru saja mereka rilis ini. Jika UNAM benar-benar berhasil mewujudkan program kursus keterampilan teknik keuangan berbasis blockchain dan mata uang kripto, maka hal ini bisa menjadi gebrakan besar yang mana mata uang kripto sudah bisa memasuki institusi pendidikan tingkat tinggi.
(*)