Kanalcoin.com – Philipp Plein International Group bakal menjadi salah satu brand fashion yang pertama kali menerima mata uang kripto sebagai metode pembayarannya. Philipp Plein selaku orang nomor satu yang mengembangkan merk ini menyebutkan, pihaknya bakal menerima 15 mata uang kripto.
Beberapa di antaranya seperti bitcoin yang menyumbang 0,63% dan Ethereum 0,44% dari setiap transaksi. Pembayaran melalui mata uang kripto akan diterima di toko ritel offline maupun di situs belanja online.
Dalam mengadopsi mata uang kripto, rupanya Philipp Plein International Group telah bermitra dengan Coinfy, yakni platform pembayaran mata uang kripto yang diakuisisi oleh Voyager Digital seharga US$ 84 juta. Dilansir dari Coindesk, alasan Philipp Plein menerima pembayaran mata uang kripto karena perusahaan hendak mengikuti bagian tren yang lebih besar di industri mode menuju adopsi kripto.
“Saya percaya bahwa mata uang kripto merupakan masa depan. Saya dan tim telah membuat komitmen besar terkait waktu dan sumber daya, melakukan semua modifikasi sistem yang diperlukan untuk mengadopsi jenis mata uang yang baru ini,” ujar Plein dalam siaran pers sebagaimana dikutip Minggu, (15/8/2021).
Perusahaan pun berkaca pada merek bersejarah seperti Burberry yang merilis NFT dan bisa ditagih oleh konglomerat merek mewah LVMH. Dalam realisasinya, Burberry menguji coba layanan otentikasi berbasis blockchain.
Dalam unggahan di akun pribadinya, Philipp Plein menegaskan dia percaya terhadap masa depan mata uang kripto. Karena keoptimisannya, dia memutuskan untuk menawarkan metode pembayaran ini kepada masyarakat di penjuru dunia.
“Bersenang-senang lah teman-teman, mari kita bersama-sama membuat sejarah,” tuturnya dalam akun instagram pribadinya.
Tak hanya Burberry, beberapa merk kecantikan yang ternama pun sudah lebih dulu mengadopsi aset kripto sebagai metode pembayaran. Salah satunya ialah Hublot dan Franck Muller yang berkiprah dalam pembuatan jam tangan mewah.
Masih merujuk laporan Coindesk, Philipp Plein International Group yang dikenal kontroversial dan punya nilai estetik dalam setiap produknya, perusahaan sudah lama berencana untuk mengadopsi aset kripto. Brand ini pun menjadi penggagas dalam mengembangkan platform e-commerce di lingkup internal.
Langkah yang diambil Philipp Plein menjadikan brand-nya sebagai merek mewah besar pertama yang menerima mata uang kripto. Namun, sebelumnya pada Mei 2021 Gucci sudah mulai menjual token non-fungible (NFT) berdasarkan koleksi musim seminya.
Di sisi lain, untuk menarik minat masyarakat, pria kelahiran 1978 itu turut memberikan program khusus bagi pembeli yang berbelanja menggunakan mata uang kripto. Dalam keterangannya, dia mengklaim pelanggan yang hendak membelanjakan aset kirpto dengan sepatu kets seharga US$ 6.500, kini memiliki peluang untuk melakukannya.
Pembeli yang bertransaksi menggunakan mata uang kripto, nantinya akan diminta untuk memberi informasi Know Your Customer (KYC). Artinya, setiap transaksi yang melebihi € 10.000 bakal dikenakan informasi tambahan guna meningkatkan keakurasian data pembeli.
(*)