CEO Twitter, Jack Dorsey, mengkritik habis-habisan salah satu exchange bitcoin terbesar di dunia, Coinbase. Hal tersebut dikarenakan Coinbase dikabarkan berusaha menekan aktivitas politik di dalam perusahaan mereka.
Kabarnya, Coinbase tidak ingin menentukan sikap politik mereka di tengan pemilihan presiden Amerika Serikat yang akan segera berlangsung pada November lalu. Bahkan, Coinbase tidak segan untuk mengusir karyawannya yang ketahuan secara terang-terangan menyerukan dukungan pada pemilihan presiden Amerika Serikat.
Mengetahui hal tersebut, CEO Twitter, Jack Dorsey, pun melayangkan kritik kepada perusahaan exchange crypto utama di Amerika Serikat tersebut pada Senin (28/9/2020) lalu.
Dalam sebuah unggahan di akun Twitter pribadinya yang memiliki 4,7 juta follower, Dorsey menyampaikan bahwa Bitcoin saat ini tidak bisa lepas dari masalah sosial yang sedang dihadapi oleh masyarakat, termasuk politik. Oleh karena itu, Coinbase harus bertindak selayaknya apa yang sedang dihadapi oleh masyarakat.
“Bitcoin (alias crypto) adalah aktivisme langsung terhadap sistem keuangan yang tidak dapat diverifikasi dan eksklusif yang mana sangat berefek negatif pada masyarakat kita,” tulis Dorsey dalam akun Twitter-nya, seperti dilansir Kanalcoin.com dari Cointelegraph.
“Penting setidaknya untuk mengedukasi dan menghubungkan dengan isu sosial yang sedang dihadapi pelanggan setiap harinya,” imbuh Dorsey.
Sebelumnya, CEO Coinbase, Brian Armstrong, menyampaikan pendapatnya mengenai sikap politik dalam perusahaan Coinbase. Bagi Armstrong, menjalankan visi dan misi Coinbase itu lebih utama. Saat ini, pihak Coinbase hanya berusaha menghindari gangguan politik dan sosial. Di sisi lain, Coinbase ingin fokus untuk membangun sistem keuangan terbuka bagi dunia sesuai dengan tujuan awal mereka.
Dorsey sebenarnya bukan orang baru dalam dunia mata uang kripto. Akan tetapi, CEO Twitter itu lebih sering dikritik karena memiliki pandangan politik konservatif yang progresif. Selain itu, pendapat Dorsey soal kritik terhadap Coinbase rupanya tak banyak mendapat dukungan.
Dorsey nampak ditentang oleh komunitas crypto dengan banyaknya respons yang menyatakan lebih setuju dengan keputusan Armstrong untuk tidak membuat sikap politik dalam perusahaan Coinbase.
Bahkan, Dorsey justru dikritik habis-habisan oleh Wakil Presiden Founders Fund, Mike Solana. Solana menyebut bahwa dirinya tidak setuju dengan ungkapan Dorsey yang memaksa Coinbase untuk menentukan sikap politik.
Sebaliknya, Solana menyebut Dorsey mendapatkan ratusan juta dolar Amerika Serikat melalui model bisnis Twitter yang memicu konflik dan polarisasi politik saat ini.
Armstrong juga mendapatkan dukungan dari Adam Draper, putra dari investor crypto terkenal di dunia, Tim Draper. Adam memuji keputusan Armstrong yang berani mengambil sikap dan memujinya memiliki kepemimpinan yang sangat baik.
“Ini adalah pola pikir seorang pemimpin. Kita menyelesaikan banyak hal saat kita semua fokus pada misi terpadu. Brian adalah Jordan di masa jayanya sekarang. Jika ada yang menjual saham Coinbase, saya akan membeli,” ucap Adam.
(*)