Kanalcoin.com – Brand kenamaan asal Korea Selatan, Samsung, telah mengkonfirmasi keikutsertaan mereka dalam program mata uang digital bank sentral (CBDC) yang dilakukan Bank Korea Selatan. Hal ini dilaporkan pada Korea Times pada Kamis (12/8/2021) lalu.
“Samsung Electronics baru saja memutuskan untuk berpartisipasi dalam proyek yang diusung oleh BOK, yakni Bank of Korea yang mana meneliti praktisasi CBDC dalam sebuah tes nyata,” bunyi pernyataan resmi Samsung.
Samsung nantinya akan melakukan testing penggunaan fitur baru dalam smartphone Galaxy mereka. Fitur ini memungkinkan adanya pembayaran offline melalui peers.
Samsung akan menjadi pilot proyek yang mana menguji kemungkinan pembayaran via mobile phone menggunakan mata uang digital tanpa memakai jaringan internet.
Menurut laporan Coingeek.com yang dilansir oleh Kanalcoin.com, proyek ini telah dimulai pada akhir Juli lalu. Selain Samsung dalam membangun platform pendukung CBDC juga akan diatur oleh anak perusahaan Kakao, yakni Ground X.
Sementara itu, gubernur BOK, Lee Ju Yeol, memiliki tanggapan negatif terkait kripto yang dalam pergerakan harganya sering di luar kewajaran. Walaupun begitu, proyek ini akan menguji nilai dari instrumen aset digital tersebut.
Pembayaran Offline
CBDC menjadi peran kripto dalam masa depan pembayaran sistem perbankan. Selain menguji kemungkinan pembayaran melalui ponsel tanpa internet, nyatanya proyek ini dimaksudkan pula untuk mengirim remitansi CBDC ke rekening bank atau ponsel lain yang terhubung.
Hal ini diperjelas oleh perwakilan eksekutif Samsung yang dikutip Kanalcoin.com dari News.Bitcoin.com di bawah ini:
“Adanya kemungkinan pembayaran via mobile phone dengan uang digital tanpa harus mengandalkan internet, atau pengiriman remitansi CBDC ke mobile phone lainnya atau ke akun bank lain. Ini adalah dua hal yang sedang Samsung cari tahu.”
Tahap pertama akan dimulai hingga Desember guna menguji teknologinya. Sementara tahap kedua akan baru dilakukan Januari hingga Juni tahun depan. Sebenarnya Samsung sendiri sudah mengintegrasi kripto sejak 2019.
Pada peluncuran ponsel S10 telah dilengkapi dengan dompet kripto terlebih pembayaran dengan aset digital sudah semakin marak di Negeri Ginseng tersebut. Tahun berikutnya ponsel tipe S20 milik Samsung bahkan dilengkapi dengan blockchain Keystore.
Fitur ini berguna untuk menyimpan private key dari dompet kripto di ponsel. CBDC sendiri merupakan negara pertama yang memiliki layanan alternatif kripto. Proyek ini sendiri terinspirasi dari Apple Pay dan Google Pay yang kini tersedia dalam ponsel pintarnya.
Program terkait digital aset melalui bank ini juga telah dikembangkan oleh negara lainnya, seperti China dan El Salvador. Tak hanya bitcoin, tetapi juga alternative coin, seperti stablecoin menjadi incaran.
Eksperimen ini diharapkan mampu membawa pengaruh positif terhadap kestabilan ekonomi serta peran dalam menuju sistem perbankan modern di masa depan.
(*)