Kanalcoin.com – Aplikasi trading saham Robinhood terkena getahnya setelah saham GameStop dan AMC meroket. Bahkan, Robinhood harus mengambil sebuah kebijakan yang membuat mereka dimusuhi dan dihujat oleh sebagian besar penggunanya.
Aplikasi perdagangan saham yang kini tengah dalam masalah, Robinhood, dikabarkan telah mengurangi daftar saham yang ada di platform mereka. Robinhood dikabarkan melakukan pembatasan besar-besaran pada saham khusus, yakni saham GameStop (GME).
Melalui laman resminya yang dikutip Kanalcoin.com dari Cointelegraph, Robinhood telah membatasi perdagangan pada delapan saham yang ada di dalam daftar mereka. Delapan saham tersebut adalah GME, AMC, BlackBerry, Express, Genius Brands International, Koss, Naked Brand Group, dan Nokia.
Sebelumnya, berdasarkan laporan CNBC, Robinhood juga sempat melakukan pembatasan perdagangan saham pada platform-nya sebanyak 50 saham pada 29 Januari silam. Saat ini, beberapa saham memang masih memiliki batasan besar, tetapi beberapa batasannya sangat ketat.
Bahkan, Robinhood membatasi penggunannya hanya mampu membeli satu saham GameStop bersama dengan lima kontrak opsi. Sementara itu, untuk saham AMC, pengguna Robinhood bisa membeli 10 saham dan 10 kontrak opsi dalam satu waktu.
Robinhood juga menyampaikan kalau para pengguna yang sudah memiliki lebih banyak saham atau kontrak dari yang ada dalam batasan, mereka disarankan harus menjual kepemilikan mereka untuk membuka lebih banyak posisi.
“Jika Anda sudah memiliki lebih banyak saham atau kontrak dari batas yang disebutkan di atas, posisi Anda tidak akan dijual atau ditutup. Namun, Anda tidak akan dapat membuka lebih banyak posisi dari masing-masing sekuritas ini kecuali Anda menjual cukup banyak kepemilikan Anda sehingga Anda berada di bawah batas masing-masing,” bunyi pernyataan Robinhood melalui laman resminya.
Saat ini, Robinhood memang tengah berupaya untuk mempertahankan layanan perdagangannya untuk tetap bertahan di tengah meroketnya saham GameStop. Komunitas Reddit r/ Wallstreetbets dikabarkan mendongkrak saham GME mencapai level tertinggi sepanjang masa.
Pada 28 Januari lalu, Robinhood bahkan harus menangguhkan pembelian saham GME setelah saham tersebut meroket 1400 persen dari harga lama sebesar $20 pada 12 Januari silam. Sehari berselang, Robinhood pun akhirnya menonaktifkan sementara setoran instan untuk pembelian mata uang kripto dengan alasan kondisi pasar yang luar biasa ekstrem.
Sementara itu, keputusan Robinhood untuk membatasi perdagangan GME melalui aplikasinya menimbulkan respons negatif dari para penggunannya. Pasalnya, saat berita ini turun, muncul 100 ribu ulasan negatif pada aplikasi Robinhood di Google PlayStrore. Bahkan, rating yang didapatkan Robinhood pada PlayStore kini menyentuh bintang satu.
Selain bombardir ulasan negatif di Google PlayStore, para pengguna Robinhood juga meramaikan tagar #robinhoodboycott yang menunjukkan kekecewaan mereka atas Robinhood. Beberapa pengguna Robinhood juga meminta agar pihak perusahaan memindahkan kepemilikan mereka dari platform.
Di sisi lain, Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) saat ini dikabarkan tengah menyelidiki kondisi platform Robinhood di tengah volatilitas harga yang ekstrem dari perdagangan saham tertentu.
(*)