Regulator New York yaitu Departemen Layanan Keuangan New York (NYDFS) memberikan pemberitahuan kepada perusahaan Cryptocurrency untuk melakukan pengembangan rencana kontingensi atau kesiapsiagaan terhadap virus Korona secara detail sesuai yang disetujui oleh negara. Hal ini dilakukan untuk menandakan bahwa adanya keseriusan yang ditimbulkan dari COVID-19 terhadap bisnis dan juga kesehatan masyarakat.
Oleh sebab itulah bisnis terkait “virtual currency” harus memiliki rencana darurat secara saksama dan juga detail terperinci. Dalam surat yang dikirimkan oleh regulator New York, berisikan tentang persiapan yang harus dilakukan oleh para perusahaan Crypto di negara tersebut. Yang mana persiapan tersebut mencakup strategi perlindungan terhadap pekerja, peningkatan mitigasi terhadap resiko cyber, serta prosedur dan rencana bencana komunikasi untuk memastikan kelanjutan fungsi operasi yang kritis (dalam kondisi minimal sekalipun).
Hal ini dilakukan karena regulator New York menunjukkan rasa kekhawatirannya secara khusus terhadap kemungkinan adanya peretas yang mencoba untuk mengeksploitasi virus outbreak. Sehingga NYDFS dalam surat pemberitahuan ‘menggarisbawahi resiko peretasan di bawah radar’ dan memohon kepada perusahaan Cryptocurrency untuk mempertimbangkan dan menerapkan langkah-langkah keamanan yang lebih ketat dan kuat, supaya dapat mendeteksi jika terjadi “penipuan dalam perdangangan atau penipuan dalam perilaku penarikan”. Jadi sangat diwajibkan para perusahaan Crypto melakukan pengembangan rencana tersebut dengan menyusunnya poin demi poin untuk menghindari potensi snowballing. Sehingga para agensi lebih menyoroti kemungkinan terjadinya pekerja jarak jauh yang mana dapat membahayakan aset yang dilindungi saat memindahkan dana dari penyimpanan offline ke dompet online atau saat terhubung internet.
Oleh sebab itulah perusahaan Cryptocurrency diminta untuk segera menyerahkan rencana Kontingensi Virus Korona dalam waktu 30 hari ke depan, namun alangkah baiknya lebih cepat. Pemberitahuan ini menawarkan pandangan yang mengejutkan karena adanya respon New York terhadap krisis yang semakin bertambah waktu demi waktu. Hal ini dilihat dari ketika NYDFS mengeluarkan surat, sebenarnya negara bagian New York sudah berhari-hari sebelumnya memasuki keadaan darurat akibat adanya pandemi virus Korona. Namun bisnis yang ada di seluruh negara bagian dan kota tersebut (yang mana sebagian besar perusahaan New York berbasis virtual currency), masih mempertimbangkan tentang apa yang harus dilakukan untuk atau dalam menanggapi wabah ini. Namun selang dua hari kondisi tersebut akhirnya berubah, karena Gubernur bersama dengan walikota negara bagian dan kota new York tersebut mendeklarasikan moratorium dalam pertemuan massal dimana menyatakan keadaan darurat di seluruh kota dan memperingati publik bahwa virus Korona bisa menjadi krisis yang mudah selama enam bulan ke depan.
Sehingga dari adanya pernyataan yang dibuat oleh Gubernur dan Walikota tersebut akhirnya menggeser secara drastis opini publik, pandangan pemerintah, serta realitas bisnis di sepanjang minggu. Dimana rencana yang sebelumnya hanya terlihat preventif, namun saat ini tampaknya jauh lebih vital dalam kehidupan sehari-hari di New York. Tetapi sebenarnya masih terdapat kebingungan di beberapa orang, karena belum ada jawaban terkait “apakah surat pemberitahuan ini hanya berlaku untuk perusahaan Cryptocurrency saja atau untuk semua pemegang BitLicense ?”.