Putus Nyambung dengan Crypto, Goldman Sachs Luncurkan Meja Perdagangan Derivatif BTC

goldman sachs

Share :

Kanalcoin.com – Setelah bertahun-tahun mengantisipasi, Goldman akhirnya menawarkan layanan perdagangan mitra institusional. Goldman Sachs, salah satu bank investasi terbesar di dunia, baru saja meluncurkan meja pedagangan mata uang kripto. Hal ini dilakukan setelah adanya antisipasi bertahun-tahun lamanya.

Para eksekutif Goldman memastikan bahwa mereka hanya akan memperjualbelikan derivatif kripto dan tak akan memiliki aset digital yang sebenarnya dalam pembukuan mereka.

Dilansir Kanalcoin.com dari Cointelegraph, sebuah laporan CNBC pada Jumat (7/5/2021) mengungkap sebuah memo internal dari Goldman Sachs.

Memo tersebut mengumumkan tentang peluncuran meja perdagangan atau trading desk mata uang kripto. Meja perdagangan tersebut akan menjadi bagian dari divisi Mata Uang Global dan Pasar Berkembang Goldman dan diawasi secara langsung oleh kepala Aset Digital mereka, Mathew McDermott.

Berita peluncuran meja perdagangan Goldman muncul tak lama setelah adanya laporan bahwa Goldman akan mulai menawarkan perdagangan BTC kepada para kliennya melalu non-deliverable forwards atau NDF, sebuah turunan yang terikat dengan harga Bitcoin.

Para pengamat mencatat bahwa pilihan Goldman akan turunan ini dapat mengurangi risiko paparan secara langsung dari BTC karena segalanya akan diubah menjadi uang tunai terlebih dahulu.

Memo yang ditulis oleh mitra Goldman, Rajesh Venkataramani, mencatat bahwa meja perdagangan yang baru dibentuk saat ini hanya akan beroperasi dalam NDF. Di samping itu, perdagangan berjangka CME BTC akan didasarkan pada prinsip dan penyelesaian secara tunai.

Venkataramani menegaskan bahwa raksasa manajemen aset ini sedang tidak berada dalam posisi yang tepat untuk memperjualbelikan Bitcoin atau mata uang kripto apapun, termasuk Ethereum, secara fisik.

Goldman akan berhati-hati dalam berdagang dan menawarkan aset kepada klien mereka, selain pada turunan Bitcoin saja.

“Ke depannya, saat kami terus memperluas keberadaan pasar kami, meskipun dengan cara yang terukur, kami secara selektif akan mengarahkan penyedia likuiditas baru untuk membantu kami memperluas penawaran,” tulis Venkataramani.

Selama ini, Goldman telah melalui hubungan yang putus-nyambung dengan mata uang kripto. Pada akhir 2017 misalnya, ada desas-desus bahwa perusahaan manajemen aset tersebut menjelajahi meja perdagangan.

Meskipun demikian, pada 2019, CEO Goldman Sachs, David Solomon, membantah cerita tersebut.Kendati Goldman telah masuk ke dalam perdagangan secara hati-hati, mereka juga secara agresif mengejar jalan lain untuk meraup keuntungan dari teknologi blockchain.

Perusahaan ini berpartisipasi dalam penjualan obligasi digital senilai $120 juta atau sekitar Rp1,69 triliun yang baru-baru ini diumumkan di Ethereum. Di awal minggu ini, Goldman juga berpartisipasi dalam investasi senilai $15 juta atau Rp211,9 miliar pada startup intelijen kripto, Coin Metrics.

(*)

Redaksi Media
Author: Redaksi Media

Cryptocurrency Media

Subscribe
Notify of
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments