Honeywell International Inc. merupakan sebuah perusahaan yang diperdagangkan secara publik dengan market cap senilai 80 miliar dolar, yang mana sebelumnya Honeywell memblokir pasar untuk suku cadang pesawat terbang. Namun baru-baru ini Honeywell menyatakan bisa segera merekam jejak karbon di rumah dengan menggunakan proyek Blockchain ledger.
General manajer GoDirect milik Honeywell yaitu Lisa Butters, memberikan pernyataan bahwa perusahaannya menggunakan pendekatan yang tidak lazim dalam mengadopsi teknologi yang kompleks ini. Jadi pada awalanya Honeywell tidak mengetahui apapun tentang Blockchain, namun pada enam belas bulan lalu bertemu dengan kelompok kecil di India yang mana terdiri dari enam orang pengembang yang bekerja dalam teknologi baru. Teknologi baru yang dimaksud adalah sebuah perkembangan teknologi yang dapat dilakukan di rumah. Sehingga sejak saat itu Honeywell sangat terlibat dengan kelompok Hyperledger.
Jadi secara paradoksnya, playform Honeywell GoDirect melakukan caranya sendiri untuk proyek Blockchain ledger dengan membangun fabric Blockchain yang utuh. Sehingga siapapun yang menggunakan akun Gmail dapat masuk dan membeli komponen pesawat. Sebelumnya juga pada Desember 2019, Honeywell juga bekerja bersama dengan iTRACE untuk otentikasi poduk antariksa melalui teknologi Blockchain ini.
Lisa Butters juga percaya bahwa teknologi proyek Blockchain ledger dapat diterapkan di banyak bidang lain juga, salah satunya ialah di bidang emisi karbon. Jadi Honeywell memang harus melaporkan emisi karbon untuk semua fasilitas perusahaan, dan biasanya untuk itu perusahaan melakukannya secara manual. Namun dengan adanya kesempatan proyek tersebut jauh lebih memudahkan. Dan ternyata proyek Blockchain ini tidak harus hanya untuk perusahaan, tetapi bisa juga untuk rumah. Yang mana bisa digunakan pada beberapa perhitungan dasar, seperti listrik atau diesel maupun gas. Sehingga Honeywell sedang melakukan penyelidikian terhadap footprint carbon untuk rumah dengan menggunakan Blockchain.
General manajer Honeywell tersebut juga melihat bahwa banyak perusahaan yang gagal dengan proyek Blockchain karena tidak memulainya dengan menggunakan data kasus yang jelas. Jadi menurutnya perlu mengubah data pada pendekatan ‘Walled-garden’, dimana memulainya dengan masalah nyata yang harus kau selesaikan. Sebab kurangnya kepercayaan antara pembeli dan penjual membuat semuanya dikerjakan secara offline. Jadi dari sana lah Honeywell melihat ini sebagai kesempatan besar dan memiliki ide untuk membangun sesuatu seperti Carfax bagi industri perusahaannya.
Lisa Butters juga mengamati bahwa korporasi Amerika perlu merangkul teknologi proyek Blockchain ledger untuk memberikan pergeseran paradigma tentang cara berpikirnya. Hal ini dikarenakan teknologi ini masuk akal, sehingga yang menjadi alasan mengapa hal ini tidak diterima secara luas karena korporasi Amerika memiliki pendekatan ‘Walled Garden’ terhadap data. Jadi korporasi Amerika perlu mulai berbagi data untuk membawa sebuah pergeseran paradigma yang besar. Dan mungkin krisis global yang dibawa oleh virus Korona akan berfungsi sebagai katalis untuk perubahan.