Menurut pemberitaan dari salah satu Koran lokal di Kanada yaitu The Globe and Mail (9/4) melaporkan bahwa salah satu platform barter Kanada baru saja memperkenalkan cryptocurrency nya sendiri. Mereka adalah Canadian online trading dan platform barter Bunz Trading Zone, sedangkan untuk nama cryptonya adalah BTZ.
Inovasi mata uang crypto semakin dilirik oleh banyak perusahaan, penciptaan token milik sendiri mulai dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan, termasuk yang dilakukan oleh Bunz Trading Zone. Inovasi ini datang dengan pikiran ingin memudahkan proses transaksi tanpa uang tunai dengan cukup sederhana dan bisa dinikmati oleh semua orang.
BTZ (diucapkan “bitz”) dilaporkan sebagai crypto pertama di Kanada yang dikeluarkan oleh sebuah komunitas yang sudah terbentuk. Bunz sendiri pertama kali diluncurkan pada tahun 2013, di salah satu grup facebook pribadi milik sang perancang mode, Emily Bitze. Komunitas tersebut semakin tahun, semakin berkembang dengan cepat dan segera berkembang juga di luar facebook dan Toronto. Sementara itu, aplikasi dan juga situs web Bunz baru di luncurkan pada tahun 2016. Globe and Mail juga memberikan laporan bahwa platform ini berkembang dengan pesat karena kesederhanaan dan tidak diharuskannya penggunaan uang tunai. Namun, Bunz menyadari bahwa tidak adanya mata uang pada platform berbasis barter juga menghadirkan tantangan terbesar bagi Bunz. Tanpa pertukaran mata uang, tidak ada “aliran pendapatan yang jelas.”
Menurut blog proyek, setiap pengguna Bunz akan menerima 1.000 BTZ yang nantinya dapat ditukar dengan barang dan layanan atau ditukarkan antar anggota satu sama lainnya. Awalnya, 1.000 BTZ akan bernilai “cukup untuk sekitar tiga kopi”. Pada tanggal 9 April 2018, BTZ akan tersedia bagi 200.000 pengguna platform Bunz.
CEO Sascha Mojtahedi mengatakan perusahaan sudah membuat rancangan sebuah model pendapatan, tetapi menolak berkomentar tentang apa itu atau kapan akan diperkenalkan. Mojtahedi mengatakan bahwa peluncuran BTZ dimaksudkan untuk menarik lebih banyak pengguna ke platform:
“Anda harus bisa memberikan hadiah pada orang-orang dengan penggunaan cryptocurrency yang mereka peroleh sebagai hasil dari keterlibatan mereka di dalam jaringan tersebut, dan kemudian memungkinan untuk mereka bisa memakainya dengan rekan sesama anggota dan pedagang lain. Ini akan memberikan lebih banyak ruang agar kita dapat membuat sebuah model baru yang kemungkinan tidak bisa terpikirkan oleh orang lain.”
Sementara itu, pada awal tahun ini raksasa e-commerce Jepang yaitu Rakuten telah memberikan pengumumannya juga mengenai rencananya untuk merilis cryptocurrency mereka sendiri. CEO dan pendirinya, yaitu Hiroshi Mikitani mengatakan bahwa itu akan menjadi “mata uang tanpa batas.”
Author: Redaksi Media
Cryptocurrency Media