Berita yang dilansir dari The New Daily. Pemilik klub sepak bola Australia yang berada di papan atas klasemen, telah membatalkan negosiasi pembelian dengan perusahaan cryptocurrency yang kontroversial. Pemilik klub yang bernama Tony Sage, pada Senin telah mengkonfirmasi rencana kesepakatan untuk menjual 80 persen ekuitas di Perth Glory FC ke Perusahaan Crypto LFE (London Football Exchange) akhirnya dibatalkan.
Seperti diketahui bahwa LFE adalah lembaga atau perusahaan pertukaran yang dibangun di atas blockchain, yang dirancang untuk memungkinkan para pendukung untuk memperdagangkan ekuitas di klub favorit mereka. Tetapi harus dipahami bahwa LFE belum memiliki saham di klub sepak bola mana pun, dan kesepakatan Perth tentu akan menjadi akuisisi pertama kalinya.
Perth Glory mengkonfirmasi bahwa mereka telah memasuki “perjanjian jual beli aset” dengan LFE pada awal Februari dan menunggu persetujuan dan FFA. Pada awal Januari, Tony Sage sang pemilik klub telah diumumkan sebagai ketua LFE yang baru yang akan dimulai pada 1 Maret.
Pada saat itu pula, CEO Perusahaan Crypto LFE Jim Aylward menyebut perjanjian itu sebagai “cherry on the cake.” Dia mengatakan hal tersebut di halaman Twitter pribadinya: “Kami sedang membangun sebuah kelompok sepak bola yang akan mengarah ke ekosistem tokenized, jadi akan ada utilitas untuk token.”
Namun, hal tersebut ternyata terdapat kekhawatiran dan informasi atas kesepakatan tersebut mendapat banyak sorotan yang mengungkap latar belakang LFE .
Penyelidikan oleh stasiun radio Australia 6PR awal pekan ini menuduh Aylward, CEO LFE sebenarnya adalah James Abbass Biniaz, penipu yang berusaha menipu kantor pajak Inggris sebesar £ 98.000 (sekitar $ 126.000). Dia pernah dijatuhi hukuman penjara selama 22 bulan pada tahun 2010. Aylward dikabarkan tidak menyangkal hal tersebut ketika ditanya oleh stasiun.
6PR juga melaporkan bahwa LFE menghadapi kasus pengadilan senilai $ 2,2 juta yang dibawa oleh seorang pedagang minyak Turkmenistan yang mengklaim perusahaan token tersebut menggunakan informasi palsu untuk membujuknya untuk melakukan pinjaman kepada perusahaan.
LFE sebelumnya mengadakan pembicaraan untuk membeli saham di FC Nantes dua tahun lalu, tetapi hal ini digagalkan ketika French Club mendapati adanya “keseriusan dan kredibilitas” perusahaan yang tidak dapat dijamin.
Mengaku menjadi orang baru dalam dunia cryptocurrency, Sage mengatakan dalam sebuah posting blog minggu lalu “ada banyak kesamaan antara crypto dan dunia sepakbola.” Dia juga meminta agar para pendukung untuk mencoba dan memahami manfaat “sebelum memberikan penilaian apa pun tentang LFE atau industri kripto.”
Si pemilik klub Tony Sage, terbang ke London minggu lalu untuk mengatasi masalah yang terus meningkat dan bertemu langsung dengan Aylward. Aylward telah berjanji serta bersepakat dengan Sage dengan Liga Premier Inggris.
Setelah kepulangannya, Sage bertemu dengan badan yang mengatur Federasi Sepak Bola Australia (FFE) pada Senin malam dan mengatakan bahwa kesepakatan akuisisi tersebut dibatalkan.
Sampai saat ini, tidak jelas apakah Sage masih berencana untuk mengambil posisi sebagai ketua LFE.