Sebuah perusahaan pengolah visa dan paspor bernama Peninsula Visa tengah meluncurkan layanan baru bagi para pelanggannya. Perusahaan pengolah visa dan paspor yang berbasis di California itu mengumumkan sebuah layanan pembuatan paspor baru.
Peninsula Visa kali ini akan menerima Bitcoin sebagai bentuk pembayaran untuk pembuatan paspor melalui perusahaan mereka. Hal ini dilakukan seiring kembali dibukanya pelayanan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat di tengah pandemi COVID-19.
Peninsula Visa meluncurkan layanan tersebut melalui pengumuman resmi yang mereka sampaikan pada Jumat (6/11/2020) waku setempat. Perusahaan yang berkantor di San Jose, California itu menyatakan akan memberikan opsi pembayaran kepada pelanggan melalui Bitcoin.
Opsi pembayaran melalui Bitcoin ini akan digunakan untuk pelayanan pembuatan paspor tertentu. Peninsula Visa menggandeng fasilitator pembayaran yang cukup terkenal, yakni Coinbase Commerce.
Dengan menggunakan layanan ini, nantinya pelanggan mampu memperbarui paspor dan melakukan perubahan nama, selain aplikasi yang terkait dengan paspor kedua. Jadi, warga negara Amerika Serikat atau yang ingin mendapatkan paspor Amerika Serikat, yang sudah memenuhi persyaratan, akan mendapatkan paket paspor.
Warga negara Amerika Serikat yang sudah berusia 16 tahun akan diizinkan untuk memiliki satu buku paspor utama dalam bentuk kartu yang akan berlaku selama 10 tahun dan juga paspor kedua yang berlaku selama 4 tahun.
Menurut COO Peninsula Visa, Evan James, hal ini sangat tepat dilakukan saat ini karena perjalanan ke luar negeri sudah kembali dibuka oleh Departemen Luar Negeri Amerika Serikat.
“Menawarkan kepada para pelancong kemampuan untuk membayar melalui Bitcoin terasa seperti langkah yang tepat pada waktu yang tepat,” tutur James seperti dilansir Kanalcoin.com dari Cointelegraph.
Sebelumnya, hampir seluruh 26 agen paspor Departemen Luar Negeri Amerika Serikat yang tersebar di seluruh Amerika Serikat dan Puerto Rico sangat terpengaruh. Hal itu dikarenakan kantor dan layanan pemerintah mulai ditutup pada Maret setelah melakukan pencegahan penyebaran COVID-19 di seluruh penjuru negeri.
Penutupan kantor dan layanan pemerintah membuat seluruh proses pembuatan paspor menjadi tertunda dan menumpuk. Bahkan, berdasarkan laporan dari LA Times, setidaknya ada penumpukan paspor sebanyak hampir satu juta pada 23 September lalu.
Namun, sejak 3 November lalu, kantor dan layanan pemerintah Amerika Serikat sepertinya sudah mulai beroperasi, khususnya Departemen Luar Negeri. Pasalnya, Departemen Luar Negeri menjanjikan akan memproses pembuatan paspor dengan aplikasi standar selama 10-12 minggu.
Sementara itu, untuk aplikasi yang dipercepat setidaknya prosesnya akan berlangsung antara 4-6 minggu di Departemen Luar Negeri. Padahal, sebelum pandemi COVID-19 melanda, orang yang mengajukan pembuatan paspor bisa langsung selesai setidaknya hanya dalam waktu seminggu.
Selain layanan pemerintah, pasalnya bisnis penerbangan juga mulai menawarkan pembayaran melalui Bitcoin untuk mendapatkan tiket penerbangan internasional. Hal itu dilakukan untuk mengurangi resiko pembayaran secara langsung.
(*)