Kanalcoin.com – Sebuah laporan menyampaikan kalau pencuri bitcoin saat ini bekerja 13 kali lebih cepat dari sebelumnya. Hal itu diduga dipicu oleh semakin canggihnya pengamanan yang dilakukan oleh exchange crypto yang ada di seluruh dunia.
Sebuah perusahaan analis blockchain, Crystal Blockchain, merilis sebuah temuan menarik beberapa waktu yang lalu. Crystal Blockchain menyebutkan kalau para pencuri bitcoin bekerja 13 kali lebih cepat dibandingkan lima tahun lalu pada 2020.
Selain itu, Crystal Blockchain juga menyebutkan kalau volume bitcoin yang dicuri pada 2019 sempat tumbuh secara signifikan. Crystal Blockchain juga melaporkan kalau tren pencurian bitcoin saat ini sudah berubah dari lima tahun lalu.
Pada 2015, para pencuri dan penipu bitcoin menargetkan exchange yang memiliki mekanisme verifikasi untuk melakukan aksinya. Bahkan, jumlahnya mencapai 53 persen dari seluruh kasus yang terjadi pada 2015 silam.
Namun, pada 2020, angka 53 persen tersebut turun sangat drastic dan hanya menyisakan 8 persen dari seluruh dana yang telah dicuri oleh para pencuri dan penipu bitcoin pada tahun tersebut. Crystal Blockchain menyebut kalau para pencuri bitcoin punya sasaran baru.
Para penjahat bitcoin kini lebih suka menyasar exchange mata uang kripto yang tidak menyertakan syarat verifikasi dalam sistem mereka. Selain itu, Crystal Blockchain juga menyebutkan kalau para pencuri bitcoin kini hanya menyembunyikan hasil curian mereka rata-rata dalam waktu 28 hari.
Menurut laporan Crystal Blockchain, ada beberapa alasan yang membuat para pencuri bitcoin kini bekerja lebih cepat daripada sebelumnya dan mengubah target mereka. Pasalnya, kini semakin banyak perusahaan exchange bitcoin yang menggunakan jasa perusahaan analitik blockchain.
Kedua perusahaan tersebut biasanya bekerja sama untuk membuat sistem keamanan mereka sehingga tidak mudah ditembus oleh para pencuri bitcoin. Alhasil, para penjahat cenderung akan melikuidasi hasil curian mereka lebih cepat dibandingkan sebelumnya.
“Dalam kasus pelanggaran keamanan, misalnya, kombinasi kecepatan penyebaran informasi di antara anggota komunitas kripto pada tahun 2020 dibandingkan dengan 2015, serta peningkatan kemampuan untuk langsung menandai alamat sebagai berisiko tinggi oleh platform analitik blockchain, sekarang memaksa penjahat kripto untuk menarik aset curian dalam waktu yang jauh lebih singkat daripada sebelumnya,” bunyi laporan Crystal Blockchain, dikutip Kanalcoin.com dari News.Bitcoin.com.
Kendati demikian, Crystal Blockchain tetap mewanti-wanti adanya potensi pengembangan skema pencurian yang dilakukan oleh para penjahat tersebut. Menurut Crystal Blockchain, para pencuri bitcoin tersebut bisa saja membuat skema baru yang lebih canggih untuk melakukan aksinya.
“Seiring dengan meningkatnya jumlah VASP yang menggunakan alat analitik, perang melawan pencurian dan aktivitas ilegal lainnya terus meningkat,” ujar Crystal Blockchain.
“Ini berarti, bagaimanapun, bahwa skema yang digunakan oleh penjahat kripto untuk menarik dana curian akan menjadi lebih kompleks dan tersembunyi, dan mereka pasti akan mencoba untuk menarik aset mereka dalam jangka waktu yang lebih singkat daripada sebelumnya,” lanjut mereka.
(*)