Kanalcoin.com – Semakin banyak bank internasional tawarkan investasi kripto. Namun, banyak nasabah yang masih enggan mencoba dan ragu apakah investasi aset digital ini cukup aman dipilih.
UBS, bank terbesar di Swiss, adalah salah satu bank yang diketahui telah memiliki layanan untuk investasi cryptocurrency. Dilansir Kanalcoin.com dari News.Bitcoin.com, CEO UBS Grup AG, Ralph Hamers memberi komentar tentang perkembangan investasi aset digital nasabahnya.
Hamers menyatakan bahwa saat ini masih banyak nasabah yang terserang fear of missing out (FOMO) saat berhadapan dengan investasi kripto. Para nasabah ragu berinvestasi di kelas tersebut karena takut kehilangan di tengah jalan. Para nasabah cenderung memilih bentuk investasi alternatif lainnya yang terjamin lebih aman.
Hamers menyampaikan pernyataan tersebut dalam sebuah wawancara oleh majalah Bloomberg. Secara khusus, ia ditanya tentang bagaimana UBS memposisikan diri dalam proses penawaran investasi kripto.
Hamers menerangkan bahwa pihak UBS menyediakan akses bagi nasabah yang tertarik berinvestasi aset digital. Namun, pihak UBS tidak secara aktif menawarkan bentuk investasi tersebut kepada nasabahnya.
Sepanjang pengamatan Hamers, nasabah UBS memiliki informasi tentang cryptocurrency dari koran. Namun, nasabah juga menilai tentang potensi volatilitas mata uang kripto.
Oleh karena itu, pihak UBS pun bergerak dengan hati-hati dalam menawarkan investasi ini. Pada dasarnya, UBS pun masih melihat bahwa investasi kripto masih tergolong aset yang belum teruji.
Hari ini cukup banyak orang mencari investasi kripto terbaik, tetapi UBS melihat bahwa lebih aman bagi para nasabah untuk berinvestasi pada aset yang tidak membuat mereka cemas.
Ketika ditanya apakah Hamers sendiri mungkin memiliki FOMO terhadap investasi kripto dan para jutawan nasabahnya, Hamers menjawab dengan cukup meyakinkan, “Saya tidak pernah memiliki FOMO.”
Bagi Eksekutif UBS ini, apa yang dijalankannya dimulai dengan tekad dan hal itu juga tentang fokus. Selama proses akan selalu informasi yang simpang-siur tentang apa yang dijalankan.
Selanjutnya, Hamers menyebutkan bahwa pengalamannya telah mengajarkan banyak hal. Sebagai CEO yang telah belajar selama delapan tahun, hampir satu tahun di UBS dan tujuh dengan ING.
Dalam pengalaman panjang tersebut, satu pelajaran yang bisa ia petik untuk tetap berada di jalur yang telah diyakini. Yang terpenting saat menjalankan pilihan kita adalah “apa yang kita kenal” dan “apa yang kita lakukan untuk klien kita.”
Pihak UBS sendiri telah menyarankan investor untuk “tetap jelas” dalam memberi penilaian terhadap cryptocurrency dan lebih khusus terhadap investasi kripto.
UBS menyarankan nasabahnya untuk “membangun portofolio mereka di sekitar aset yang kurang berisiko.” Lebih jauh lagi, analis UBS memperingatkan tentang kemungkinan bahwa mereka dapat dan akan mengambil tindakan tegas terhadap kripto.
(*)