Perusahaan Pembuat Sistem Operasi Windows , Microsoft, melalui Directur Management Program, mengumumkan pada Cloudblogs Perusahaan tersebut bahwa akan mencoba menerapkan blockchain pada aplikasi Authenticator Microsoft. Applikasi Authenticator Microsoft merupakan applikasi untuk memverifkasi keamanan lapis kedua setelah katasandi pada sebuah akun layanan microsoft dengan meminta memasukan ID Identitas Anda bisa berupa Sidik Jari, ID Wajah atau PIN. Pengumuman tersebut diumumkan pada 12 Februari 2018 sebagai bagian dari pelaporan mereka selama menjadi bagian dari Program Aliansi ID2020 untuk mengembangkan proyek Identitas Digital berbasis Blockchain sehingga membantu Individu di Dunia seperti pengungsi yang tidak memiliki Identitas legal tanpa dokumen asli untuk bisa mengakses layanan dasar yang membutuhkan Verifikasi Identitas seperti layanan pendidikan, Kesehatan dan lainnya. Proyek tersebut merupakan kemitraan yang menggabungkan perusahaan, Organisasi dan Entitas Pemerintah untuk membangun jaringan Identitas Digital berbasis Blockchain yang di dukung oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai tujuan dari Pembangunan berkelanjutan PBB 2030 untuk memberikan Identitas legal bagi semua orang di planet ini.
Microsoft telah berinvestasi sebesar 1 juta dollar dalam proyek ini untuk menciptakan jaringan Identisas Digital desentralisasi yang dirancang untuk meningkatkan privasi, keamanan dan kontrol pribadi. Ankur Patel, Tim Divisi Identitas Microsoft yang memimpin Proyek Inkubasi mengatakan bahwa dunia saat ini dengan transformasi global membutuhkan model baru untuk identitas digital yang meningkatkan privasi dan keamanan individu di dunia fisik dan digital. Ia melanjutkan bahwa individu memerlukan hub digital terenskripsi yang aman di mana setiap individu dapat menyimpan data identitas mereka dan dapat dengan mudah mengendalikan akses terhadapnya.
“Masing-masing dari kita membutuhkan identitas digital yang kita miliki, yang secara aman dan pribadi menyimpan semua elemen identitas digital kita. Identitas milik pribadi ini harus mudah digunakan dan memberi kita kendali penuh atas bagaimana data identitas kita diakses dan digunakan” kata Ankur Patel pada halaman cloudsblog tersebut.
Dalam cloudblogs tersebut dia menerangkan dengan jelas, apa yang selama ini Tim pengembang proyek tersebut pelajari, setelah memeriksa sistem penyimpanan terdesentralisasi, protokol konsesus dan berbagai standar. Ia percaya teknologi dan protokol blockchain sangat sesuai untuk memungkinkan Desentralisasi ID (DID).
Kedepannya, Microsoft akan bereksprimen dengan Desentralisasi Identitas dengan menambahkan dukungan untuk mereka ke Microsoft Authenticator, dimana data identitas disimpan dalam Hub ID off-chain yang dienskripsi menggunakan kunci kriptografi yang tidak dapat dilihat oleh Microsoft sendiri.