Mengenal Skema Ponzi, Investasi Bodong yang Bikin Dompet Seret

Mengenal Skema Ponzi

Share :

Kanalcoin.com –  Tren investasi saat ini tengah digandrungi banyak orang di Indonesia. Banyak aset yang saat ini mulai muncul di bursa, mulai dari saham, forex, hingga yang paling terbaru adalah aset digital berupa mata uang kripto.

Sayangnya, tren investasi ini sering dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dengan menciptakan investasi bodong. Dari sekian banyak investasi bodong yang ada, mayoritas dari mereka menggunakan sebuah skema klasik yang cukup mumpuni.

Skema yang dimaksud adalah skema Ponzi. Skema ini sebenarnya sudah lama muncul di dunia keuangan. Akan tetapi, rendahnya tingkat literasi keuangan masyarakat membuat skema Ponzi masih tumbuh subur sampai saat ini.

Lantas, apa itu skema Ponzi? Artikel ini akan sedikit memberikan penjelasannya untuk kamu, mulai dari pengertian, cara kerja, hingga ciri-ciri investasi yang menggunakan skema Ponzi.

Apa Itu Skema Ponzi?

Nama skema Ponzi berasal dari seorang mafia asal Italia bernama Charles Ponzi. Ponzi menciptakan sebuah skema penipuan dengan konsep investasi bodong yang bisa membuat korban-korbannya percaya kalau investasi yang mereka lakukan baik dan aman.

Padahal, dalam konsep yang dicetuskan Ponzi pada 1920 tersebut, para korban akan diminta untuk menyetor sejumlah uang kepada dirinya untuk mendapatkan keuntungan. Lalu, korbannya akan diminta lagi untuk membawa investor baru agar mereka mendapatkan keuntungan.

Konsep tersebut akhirnya terkenal dengan nama Ponzi dan tak jarang banyak digunakan pada praktik investasi bodong saat ini.

Bagaimana Cara Kerja Skema Ponzi?

Skema Ponzi secara sederhananya bekerja dengan sistem, “yang kaya semakin kaya, yang miskin akan semakin miskin”. Biasanya, investor yang berada di posisi atas akan menerima pembayaran dari investor yang mereka ajak bergabung.

Nantinya, investor yang mereka ajak bergabung ini akan diminta untuk mencari investor baru agar investor yang mereka ajak bisa mendapatkan pendapatan. Nah, investor yang berada di posisi atas kemungkinan besar tidak akan bekerja untuk mencari klien karena keuntungannya sudah mengalir, dari mana?

Keuntungannya mengalir dari investor yang baru saja dia ajak dan sedang mengajak investor baru lagi untuk mendapatkan keuntungan. Semakin banyak investor baru yang diajak, akan semakin banyak pula keuntungan yang didapatkan oleh investor yang berada di posisi atas.

Skema Ponzi sebenarnya bisa hancur apabila aliran dana dari investor baru tidak ada. Jadi, ketika para investor baru memutuskan untuk tidak bergabung atau keluar dari skema ini, lama kelamaan aliran dana akan macet.

Ketika aliran dana macet, investor yang berada di posisi paling atas juga tidak akan mendapatkan pemasukan. Hanya cara seperti itu yang bisa membuat skema Ponzi hancur.

Ciri-ciri Investasi Bodong Penganut Skema Ponzi

Nah, agar kamu tidak termakan investasi bodong yang menggunakan skema Ponzi, kami akan sedikit membahas mengenai ciri-ciri investasi yang menggunakan skema Ponzi. Ciri-ciri ini langsung kami lansir dari laman resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Republik Indonesia.

  1. Menjanjikan Keuntungan Maksimal dengan Risiko Minimal

Investasi bodong yang menggunakan skema Ponzi biasanya akan menggunakan iming-iming dengan menjanjikan keuntungan maksimal, tetapi hanya memerlukan risiko yang sangat kecil.

Padahal, dalam konsep investasi, keuntungan yang besar akan diikuti oleh risiko yang besar pula. Jadi, kalau kamu diajak untuk melakukan investasi dengan keuntungan maksimal, tetapi risiko minimal, kamu perlu waspada.

  1. Sistem Investasi Tidak Jelas

Investasi bodong dengan skema ini biasanya memiliki sistem kerja investasi yang tidak jelas. Bahkan, kalau Anda bertanya mengenai bagaimana proses investasi bekerja, Anda tidak akan dijelaskan secara detail.

Kalaupun dijelaskan secara detail, para penipu biasanya akan menjelaskan menggunakan bahasa yang sulit dimengerti. Dengan demikian, para investor hanya akan diminta untuk terima jadi saja.

  1. Produk Investasi Tidak Jelas

Selain sistem investasi tidak jelas, skema Ponzi biasanya juga menyajikan produk investasi yang tidak jelas. Selain itu, produknya juga bisa jadi merupakan produk milik luar negeri yang tidak dikenal asal usulnya.

Malahan, ada juga investasi yang barangnya sebenarnya tidak ada dan  hanya memutar uang, seperti pernah ada kasus investasi bodong bernama Manusia Membantu Manusia (MMM) yang pernah ditutup OJK beberapa tahun belakangan.

  1. Pendapatan Investasi Tidak Terdampak Pergerakan Ekonomi

Seperti pada umumnya, investasi yang sehat pasti akan terpengaruh oleh kondisi ekonomi yang ada. Namun, investasi pada skema ini tidak akan terdampak pada pergerakan ekonomi apa pun.

Biasanya, investor akan tetap mendapatkan imbalan yang seperti biasanya, meskipun kondisi ekonomi sedang tidak baik-baik saja. Kalau kamu bertemu investasi seperti ini, kamu perlu  waspada ya.

  1. Pendapatan Investasi Didapatkan dari Mengajak Orang

Dalam konsep investasi yang ada, pendapatan selalu didapatkan dari dividen atau keuntungan yang didapatkan dari perusahaan tempat kita berinvestasi. Tidak ada investasi yang mendapatkan pendapatan dari mengajak orang lain untuk berinvestasi.

Kalau kamu menemui investasi yang mendapatkan penghasilan dari mengajak orang lain, sepertinya kamu perlu waspada. Biasanya, skema ini menggunakan sistem demikian untuk menjerat korban lebih banyak lagi.

  1. Iming-iming Bunga yang Lebih Besar

Dalam skema Ponzi, tak jarang pihak penipu akan memberikan iming-iming bunga atau pendapatan yang lebih besar jika kamu ingin menarik pendapatan milikmu atau keluar dari investasi tersebut.

Iming-iming pendapatan atau bunga yang lebih besar ini akan membuat kamu untuk tetap stay dan terus menjadi korban skema Ponzi. Malahan, tak jarang ada yang meminta investor untuk menyetor sejumlah uang sebagai syaratnya.

  1. Penarikan Dana Seret

Saat kamu menarik dana dari investasi dengan skema ini, biasanya kamu akan dipersulit oleh pihak pengelola. Berbagai alasan akan mereka gunakan demi mendapatkan keuntungan yang lebih banyak lagi.

Apalagi, ketika kamu menginginkan untuk keluar dari skema investasi bodong tersebut, kamu akan dihalang-halangi untuk tidak keluar. Bisa jadi kamu akan diiming-imingi keuntungan yang lebih besar atau hanya sekedar ditahan saja.

Penutup

Nah, itu tadi sedikit penjelasan mengenai konsep dari investasi bodong dengan skema Ponzi. Jadi, mulai saat ini, sebisa mungkin kamu harus menghindari investasi yang memiliki ciri-ciri seperti skema Ponzi di atas.

Selain itu, kamu juga bisa mengecek apakah perusahaan tempatmu berinvestasi memang sudah berada di bawah pengawasan dan persetujuan OJK. Kalau memang perusahaan itu tidak berada di bawah OJK, kamu perlu waspada dan sebaiknya ditinggalkan saja.

(*)

Redaksi Media
Author: Redaksi Media

Cryptocurrency Media

Subscribe
Notify of
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments