Masalah Pencucian Uang Melalui Cryptocurrency di Pasar Gelap, Membuat Amerika Menargetkan CIP Tahun Depan

Pencucian Uang melalui Cryptocurrency

Share :

Di tengah penurunan ekonomi utama, negara-negara di Amerika (khususnya Amerika Latin) semakin menderita dengan adanya masalah pencucian uang melalui Cryptocurrency. Cryptocurrency sendiri seperti Bitcoin (BTC) yang telah menjadi alat utama bagi kelompok kejahatan terorganisir dan peretas saat ini yang ada di negara-negara Amerika. Terdapat sebuah laporan berjudul “Sisi Gelap Amerika Latin” yang dikeluarkan oleh perusahaan intelijen IntSights, mengatakan bahwa negara-negara Amerika Latin menduduki peringkat teratas dan terburuk di dunia dari negara-negara lain terhadap masalah pencucian uang. Laporan tersebut diterbitkan oleh IntSights yang bekerja sama dengan perusahaan keamanan global blockchain utama yaitu CipherTrace dan startup Cybersecurity.

Terjadinya pertukaran Crypto di wilayah Amerika dikaitkan dengan peraturan yang ‘sangat longgar’. Hal ini dikarenakan perusahaan-perusahaan lokal terkait Crypto tampaknya kurang memiliki peraturan Know Your Customer (KYC) dan Anti-Money Laundering (AML). Sehingga membuat ancaman keuangan meningkat di negara wilayah Amerika (khususnya Amerika Latin). Sebab para penjahat di kawasan tersebut beralih ke Cryptocurrency untuk mencuci sejumlah besar uang. Sehingga sebagai bagian dari peningkatan pencucian uang melalui cryptocurrency di Amerika, para penjahat dikatakan mengambil keuntungan dari longgarnya peraturan KYC dan AML yang ada pada layanan Crypto lokal serta layanan pertukaran Crypto peer-to-peer (P2P) global (seperti LocalBitcoins).

Laporan yang dikeluarkan oleh IntSights mengklaim bahwa sebagian besar dana terlarang Crypto di dunia cenderung berakhir di pertukaran Crypto wilayah Amerika. Oleh sebab itulah Amerika mengungkapkan keberadaan Cryptocurrency Intelligence Programme (CIP) dalam proposal anggarannya tahun 2021. Dimana proposal tersebut menyatakan bahwa CIP berupaya untuk mengidentifikasi aliran modal tanpa izin yang terjadi di pasar peer-to-peer (P2P), forum online, dan juga pasar gelap. CIP sendiri dikembangkan oleh ICE’s Bulk Cash Smuggling Center (BCSC).

Dikeluarkannya program tersebut karena ICE (The United States Immigration and Customs Enforcement) melihat bahwa sebagian besar kegiatan bisnis layanan uang tanpa izin (MSB) yang beroperasi dengan Cryptocurrency di pasar gelap dan pasar P2P terlibat dalam pencucian hasil narkotika. Sehingga mereka telah meningkatkan pelatihan dan kemampuan analitik maya untuk melakukan investigasi cyber yang menargetkan pasar gelap di mana fentanyl dan bahan kimia sering dijual. Dalam hal ini ICE bermitra dengan Administrasi Penegakan Narkoba Amerika Serikat untuk melakukan investigasi yang menargetkan vendor pasar gelap, yang mengarah ke lebih dari 35 penangkapan.

Adanya program investigasi Cryptocurrency ICE di tengah meningkatnya upaya untuk menindak aktivitas pasar gelap secara global ternyata berdampak ke beberapa wilayah lainnya. Hal ini ditunjukkan oleh Prancis dan Austria yang mana melakukan kolaborasi dalam forensik Blockchain. Dilaporkan bahwa Institut Teknologi Austria milik pemerintah mengumumkan telah bermitra dengan perusahaan keamanan Blockchain Prancis “NIGMA Conseil” untuk berkolaborasi dalam menyediakan layanan forensik Blockchain kepada pemerintah dan bisnis, termasuk pengikisan dark web dan wallet clustering.

Redaksi Media
Author: Redaksi Media

Cryptocurrency Media

Subscribe
Notify of
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments