Kanalcoin.com – Miliarder asal Argentina, Marcos Galperin, menyampaikan kalau bitcoin merupakan aset simpanan yang lebih baik dibandingkan emas. Hal tersebut disampaikan Galperin dalam cuitannya di media sosial Twitter beberapa waktu belakangan.
Marcos Galperin merupakan miliarder sekaligus CEO platform e-commerce ternama asal Argentina bernama Mercado Liber. Galperin sendiri diperkirakan memiliki kekayaan bersih mencapai $ 7,7 miliar atau sekitar Rp 108,35 triliun.
Dengan kekayaan yang sangat banyak, tentu menimbulkan pertanyaan bagi para pengguna bitcoin apakah Galperin menginvestasikan kekayaannya ke dalam bitcoin. Menjawab pertanyaan tersebut, Galperin membuat sebuah cuitan di akun Twitter pribadi miliknya.
Dalam cuitannya tersebut, Galperin menyampaikan kalau bitcoin merupakan aset simpanan yang lebih baik daripada emas. Akan tetapi, Galperin menyebut kalau bitcoin mungkin tidak akan menjadi mata uang yang legal tender.
Menurut Galperin, energi yang digunakan untuk memproduksi mata uang kripto, termasuk bitcoin, sangat tidak ramah terhadap lingkungan. Galperin juga menyebut kalau komputasi kuantum mungkin bisa mengatasi permasalahan tersebut.
“Saya berpikir bahwa BTC adalah aset simpanan yang lebih baik daripada emas. Namun, bitcoin tidak akan bisa menggantikan mata uang legal tender karena risiko energi yang dikeluarkan dalam proses transfer dan produksinya (komputasi kuantum bisa mengubah ini),” tulis Galperin, dikutip Kanalcoin.com dari News.Bitcoin.com.
Rupanya, pernyataan mengenai bitcoin yang disampaikan oleh Galperin tersebut menuai banyak respons dari para pengikutnya. Ada beberapa pengikut yang bahkan mengkritisi pernyataan dari Galperin tersebut dengan berbagai pertanyaan.
Salah satu pengikut Galperin dengan akun Martin Morando menyebut kalau pemahaman sang miliarder soal penambangan bitcoin tidak benar. Morando menyebut kalau energi yang dikeluarkan oleh penambangan bitcoin bukan masalah.
Selain itu, Morando juga menyampaikan kalau sebagian besar energi yang digunakan untuk memproduksi bitcoin bisa diperbarui. Morando juga menyarankan Galperin untuk membaca sebuah ulasan di situs web tertentu yang membantah teori soal energi penambangan bitcoin tidak efisien tersebut.
Sementara itu, akun Twitter lainnya bernama Ibarra Gustavo malah menghujat perusahaan Mercado Libre dan Mercado Pago yang berada di bawah kepemilikan Galperin.
“Di Mercado Libre dan Mercado Pago, sudahkah mereka mengukur berapa banyak kWh yang mereka konsumsi untuk memproses transfer uang dengan semua kartu kredit dan entitas Mercado Pago yang beroperasi?” bunyi cuitan Gustavo.
Cuitan yang disampaikan oleh Galperin tersebut rupanya berhubungan dengan kondisi keuangan Argentina saat ini. Pasalnya, Argentina tengah mengalami krisi ekonomi dan berencana untuk mencetak uang baru lagi.
Padahal, Argentina tercatat telah mengalami inflasi mencapai 40 persen pada Desember 2020 lalu. Selain itu, nilai mata uang Peso milik Argentina juga mengalami depresiasi sebesar 94 persen terhadap dolar Amerika Serikat.
Bobroknya ekonomi Argentina itu memicu komentar para ahli agar warga Argentina menggunakan Peso untuk membeli bitcoin demi menyelamatkan hidup mereka.
(*)