LINE, Aplikasi Pengirim Pesan Milik Jepang Telah Membuat Cryptocurrency Sendiri

LINE, aplikasi pengirim pesan

Share :

LINE, aplikasi pengirim pesan instan gratis yang dibuat oleh Perusahaan berbasis di Jepang telah mengumumkan pada public bahwa mereka telah meluncurkan jaringan blockchain mainnet dengan cryptocurrencynya sendiri. Keduanya dibangun secara independen oleh Perusahaan tersebut, dengan nama LINK yang berjalan di atas jaringan LINK Chain.

Dalam siaran persnya yang diterbitkan tanggal 31 Agustus 2018 tersebut, mereka mengatakan bahwa blok generasi LINK Chain telah diproduksi pada tanggal 23 Agustus 2018.  Sekarang mereka sedang mengeluarkan crypto buatannya sendiri secara bertahap. Total token yang akan dikeluarkan adalah sebanyak 1 miliar dari token jaringan  LINK. Di samping itu, 800 juta nya akan didistribusikan kepada para pengguna public dan sementara untuk sisanya akan disimpan sebagai cadangan dari perusahaan.

Daripada harus mengadopsi model penawarn koin awal, LINE akan mengeluarkan token buatannya sebagai langkan insentif bagi para pengguna yang telah berpartisipasi dalam aplikasi desentralisasi yang telah dibangun menggunakan jaringan LINK Chain.

Berdasarkan white paper LINE, sekarang LINE berencana meluncurkan dua dApps pertamanya awal pada bulan September. Dengan lebih dari 10 akan dirilis pada kuartal pertama di tahun 2019.  Sementara itu seorang juru bicara dari perusahaan yang telah membuat LINE, mereka juga mengatakan beberapa aspek teknis dari protocol blockchain.

“Kami membutuhkan waktu yang bisa mengkonfirmasi dengan cepat untuk platform blockchain yang berorientasi pada layanan. Dengan demikian algoritma konsesus LINK Chain akan didelegasikan sebagai bukti konsesus dan practical byzantine fault tolerance”

Token LINK sendiri nantinya akan ditambahkan ke dalam pertukaran cryptocurrency BITBOX, yang baru saja diluncurkan untuk perdagangan pada bulan September ini.  Dimana pengguna dapat memperoleh dan meperdagangankan LINK pada bursa tersebut. Ini merupakan salah satu langkah alternative untuk para pengguna agar bisa mendapatkan aset crypto token yang juga bisa digunakan lebih lanjut sebagai sarana pembayaran yang ada di dalam ekosistem LINE.

BITBOX sendiri yang merupakan salah satu perusahaan yang diumumkan untuk terintegrasi dengan token LINE bukanlah platform pertukaran yang berlisensi di Jepang oleh Badan Jasa Keuangan setempat. Sehingga dengan demikian penduduk yang berasal dari Jepang hanya bisa menerima sesuatu yang disebut sebagai LINK Poin saja, untuk saat ini. Nantinya LINK Poin bisa ditukar dengan aset crypto penuh bila BITBOX sudah memiliki lisensi di Jepang.

Menariknya lagi, aplikasi pengirim pesan LINE yang diluncurkan oleh perusahaan jepang sudah mengeluarkan blockchain dan platform pertukaran lewat anak perusahaan nya. Barus saja didirikan sejak bulan April lalu di Singapura, disebut sebagai LINE Tech Plus PTE. Peluncuran juga menandai langkah terbaru yang dilakukan oleh perusahaan agar bisa berupaya mengintegrasikan blockchain ke dalam ekosistem bisnis yang ada.

Pada awal Agustus lalu, LINE juga telah mengumumkan inisiatifnya untuk meluncurkan dana dalam bentuk token sebanyak $ 10 juta token untuk mendorong perkembangan blockchain dan ekosistem cryptocurrency.

Redaksi Media
Author: Redaksi Media

Cryptocurrency Media

Subscribe
Notify of
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments