Perusahaan Raksasasa Produsen Personal Computer (PC) Terbesar di China, Lenovo, mengajukan hak paten dalam aplikasinya yang menerapkan teknologi Blockchain pada aplikasi Pemeriksa Integritas Dokumen Fisik kepada United States Patent and Trademark Office (USPTO). Pengajauan paten tersebut telah di ajukan dua tahun sebelum disetujui oleh USPTO yaitu pada tanggal 15 Agustus 2016 namun baru di publikasikan oleh USPTO pada tanggal 15 Februari 2018 dengan nomor applikasi 20180046889 yang terdaftar pasa website USPTO.
Aplikasi tersebut bekerja dengan menggunakan tanda tangan digital yang dikodekan dalam dokumen dan memverifikasi legitimasi dokumen tersebut. Prosesor akan mengidentifikasi “simbol integritas” dalam dokumen, kemudian mengubahnya menjadi “peta” integritas, lalu membandingkan peta dengan dokumen fisik untuk memastikan integritas dokumen.
Dengan penggunaan teknologi blockhain maka memungkinkan seseorang untuk tetap memastikan memiliki dokumen fisik asli saat ini walaupun akan banyak dokumen palsu dan salinan dalam rantai block. Lenovo mengatakan bahwa siapapun dapat memvalidasi, bahwa mereka akan tetap memiliki dokumen fisik asli saat ini walaupun akan ada banyak salinan dan dokumen palsu yang akan muncul dalam rantai blok, namun dokumen tersebut akan muncul sebagai blok yatim dalam rantai blok.
“Dengan menggunakan blockchain keamanan, siapapun dapat memvalidasi bahwa mereka memiliki dokumen fisik asli saat ini, bahkan jika ada banyak salinan kertas dan beberapa orang telah membuat entri dalam rantai modifikasi. Jika ada pemalsuan, mereka akan muncul sebagai blok yatim piatu dalam rantai. Untuk memvalidasi salinan kertas, pengguna perangkat elektronik akan mengambil gambar kode cetak pada dokumen fisik”. Tulis Lenovo pada statementnya.
Sebelumnya perusahaan Raksasa Perbankan di Swiss, UBS, juga telah dilaporkan mempatenkan platform validasinya yang berbasis Blockchain pada USPTO dan telah dirilis pada Desember 2017 lalu. Banyak perusahaan-perusahaan Teknologi global saat ini yang mencoba memperbaiki layanan teknologi mereka dengan menerapkan BlockChain yang dinilai transparan dan aman.
Perusahaan-perusahaan terbesar seperti IBM, Microsoft, dan DELL saat ini telah melakukan penelitian dan bereksperimen dengan teknologi tersebut untuk menciptakan platform yang aman dan transparan.