Lembaga keuangan utama Eropa secara bersama-sama meluncurkan sebuah platform berbasis Blockchain untuk melakukan industri dana investasi. Pada awalnya rencana dari sistem ini di inkubasi oleh bursa efek Luxemburg dan beberapa afiliasinya Fundsquare seperti Clearstream, Credit Suisse Asset Management, dan Natixis Invesment Managers. Yang mana telah mengumumkan putaran investasi seri A untuk “FundsDLT.”
Berdasarkan pengumuman tersebut, FundsDLT didasarkan pada platform berbasis Blockchain Ethereum atau ETH. Yang mana memungkinkan bagi aset manajer, distributor, penyedia aset, dan rantai pasokan untuk mengurangi biaya. Cara pengurangan biaya dilakukan dengan menghapus beberapa kegiatan yang berlebihan sambil memberikan transparansi,yang memungkinkan adanya distribusi dana digital. Jadi secara lebih jelas, FundsDLT merupakan platform untuk industri dana investasi yang menggunakan Distributed Ledger technology(DLT) merampingkan distribusi dana. Sehingga perusahaan akan menggunakan DLT dan smart contracts untuk menyediakan register dan akun manajemen, untuk pemrosesan transaksi serta penyelesaian atau pelaporan uang tunai.
Walaupun FundsDLT menggunakan sistem platform berbasis Blockchain Ethereum, tetapi platform FundsDLT juga menggunakan sistem Quorum sebagai Blockchain pribadinya untuk lebih memastikan privasi dan juga kinerjanya. Proyek FundsDLT ini tidak memberi penjelasan bahwa adanya aset Crypto, sehingga hanya menggunakan DLT untuk menawarkan layanan yang sudah disediakan oleh perantara yang sudah ada secara efisiensi dan telah ditingkatkan.
Kepala Manajer Operasi Global dari Natixis Invesment Managers yaitu Joseph Pinto memfokuskan pada pentingnya platform Blockchain untuk sebuah industri, yang mana menurutnya saat ini transformasi digital memunculkan beberapa tantangan dan juga peluang yang cukup besar bagi industri manajemen khususnya di bidang investasi. Sehingga Joseph Pinto melihat bahwa Blockchain memiliki peran penting dalam hal ini, karena memang di dunia industri manajemen investasi dibutuhkan adanya peningkatan transparansi untuk bisa menaikkan operasi supaya lebih cepat.
Jadi dengan adanya potensi untuk meningkatkan transparansi dan aksesibilitas sistem, Blockchain melihat adanya peningkatan adopsi di dunia industri keuangan. Sebagai gambaran, terdapat sekitar 20 lebih bank Tiongkok yang menggunakan platform berbasis Blockchain untuk melakukan proses transaksi perdagangan luar negeri yang mana mendapat lebih dari 56 juta dolar dalam transaksi tersebut. Tidak heran jika beberapa bank besar lainnya seperti HSBC, BNP Paribas, dan Citi juga akan segera meluncurkan platform terkait pembiayaan perdagangan Blockchain yang direncanakan untuk wilayah Singapura.
Sehingga dengan melihat sistem Blockchain saat ini dapat diadopsi untuk bidang keuangan, membuat tidak hanya lembaga keuangan Eropa yang tertarik untuk meluncurkan platform Blockchain bagi industri dana investasinya. Tetapi bank-bank seperti yang dilakukan oleh beberapa bank Tiongkok juga tertarik untuk menerapkan dan meluncurkan sistem Blockchain pada industri keuangannya. Karena memang, Blockchain saat ini bisa dikatakan sebagai tren dalam dunia perdagangan.