Bitcoin (BTC) yang naik di atas 8.500 dolar AS tampaknya telah meninggalkan perkiraan Peter Schiff , kritikus crypto. Ia memperkirakan kejatuhannya yang akan segera menjadi 1.000 dolar AS. Data dari Cointelegraph Markets dan logam mulia, memantau bahwa sementara Bitcoin telah naik 7,5 persen selama satu pecan terakhir.
Sebaliknya, emas turun 4 persen dan diperkirakan akan mencapai posisi terendah, yaitu 1.500 dolar AS. Setelah mencapai posisi tertinggi yaitu 1.1610 dolar AS pada 8 Januari lalu, XAU/USD telah jatuh secara dramatis. Yaitu diperdagankan pada 1.546 dolar AS saat kemarin, Selasa (14/1). Tentunya, tren ini semakin mencolok bagi pendukung cryptocurrency. Apalagi pada saat pergolakan geopolitik yang berpusat di Iran sehingga mendukung kinerja harga Bitcoin.
Meskipun tidak semua orang setuju, teori yang berlaku umum menyatakan bahwa baik Bitcoin maupun emas mendapatkan manfaat dari ketidakstabilan politik semacam itu. Korelasi mereka seperti yang dicatat Cointelegraph sebelumnya, yaitu terlihat jauh lebih tidak meyakinkan sekarang ini. “Untuk sementara waktu, tampaknya, pada grafik daily candle, bahwa retracement turun harus terjadi karena logam over bought,” kata Kitco, analis perdagangan di Swis Dukascopy.
Ia menambahkan bahwa XAU/USD bias turun lebih jauh ke support di 1.500 dolar AS dalam jangka pendek. Pola BTC Schiff tidak terlihat di mana pun. Kemajuan untuk tumpukan emas menambah tekanan pada mereka yang mengistimewakan logam mulia atas Bitcoin. Schiff mengatakan pada November 2019, bahwa BTC/USD menunjukan apa yang disebut pola harga head and shoulders dan akan segera turun menjadi 1.000 dolar AS yang merupakan terendah sejak awal 2017.
Tidak hanya pertanda itu tak jadi kenyataan, tetapi Bitcoin telah mengalahkan emas sebagai peluang investasi. Itu pun terjadi hanya dua pecan menjelang tahun baru. “Jika itu melanggar tujuan harga adalah 1.000 dolar AS untuk menyelesaikan polanya,” kata Schiff ketika diperdagangkan di sekitar 7.800 dolar AS.
Hanya beberapa hari sebelum 2020 dimulai, Schiff mengeluh bahwa Bitcoin adalah satu-satunya aset yang tidak berhasil. Sementara itu, Tuur Demeester, pendiri Adamant Capital, telah memperhatikan bahwa Bitcoin akhirnya berhasil mencatatkan penembusan terbaik setelah jatuh selama enam bulan. Baginya, inilah saatnya cryptocurrency terkemuka untuk menguji level resisten 9.000 dolar AS.
Ketika BTC jatuh dari 13.875 dolar AS pada 2019, ini telah menjadi titik pengambilan yang paling luas. Peter Brand, ahli perdagangan, pun mengatakan bahwa ketidakmampuan Bitcoin untuk keluar dari jalurnya dapat mengakibatkan mengarah ke bawah hingga sekitar 5.300 dolar AS pada Juni 2020. Namun tampak jelas bahwa harga BTC akhirnya berhasil mencapai prestasi karena reli terbaru.
Brand juga berpendapat bahwa formasi bearish dapat segera menjadi landasan untuk fase parabola baru yang dapat membawa BTC menjadi 100.000 dolar AS pada awal 2020 ini. Kemarin pun berubah menjadi hari yang luar biasa bagi Bitcoin dengan cryptocurrency teratas. Melonjak hampir 9 persen selama 24 jam terakhir.