Margin adalah pinjaman dengan suku bunga dan agunan, keduanya ditetapkan oleh broker. Tingkat bunga margin tergantung pada jumlah yang kamu pinjam dan hubungan dengan broker.
Uang tunai dan saham adalah bentuk jaminan populer yang biasa digunakan oleh pedagang margin, tergantung pada ukuran akun dan jenis sekuritas yang diperdagangkan. Pedagang juga harus mempertahankan saldo margin (disebut margin pemeliharaan) di akun mereka untuk menutupi kerugian.
Mengapa Melakukan Trading Margin?
Secara fundamental mengapa perlu untuk melakukan trading margin? Yang pertama adalah untuk penjualan jangka pendek yang memiliki potensi keuntungan berlipat. Kedua adalah untuk mengelola risiko yang dapat diterima.
Short term sales diartikan bahwa margin biasanya digunakan untuk penjualan pendek. Ketika kamu menjual sekuritas untuk waktu yang singkat, kamu bertaruh bahwa harga sekuritas akan jatuh di beberapa titik di masa depan.
Proses ini sering disebut sebagai “korslet.” Perdagangan margin meningkatkan ukuran posisi pendek, sehingga meningkatkan keuntungan. Akan tetapi, hal sebaliknya juga mungkin terjadi, jika ada masalah dengan transaksi, potensi kerugiannya bisa sangat besar.
Sedangkan untuk kelola risiko diarahkan bahwa pedagang juga menggunakan margin sebagai alat manajemen risiko untuk meminimalkan atau melindungi kerugian mereka. Misalnya, kamu dapat melakukan lindung nilai taruhan jangka panjang pada lintasan harga aset dengan menjual aset yang sama atau lebih kecil dalam jumlah yang lebih kecil.
Misalkan, kamu memiliki $10 ribu di akun perdagangan kamu dan broker kamu mengizinkan kamu meminjam hingga 50 persen atau $5 ribu dalam margin. Saldo perdagangan kamu adalah $15 ribu. Jika saham yang kamu beli naik 10 persen, kamu mungkin mendapatkan $150. Namun, jika saham turun 10 persen, kamu akan kehilangan $150 atau $50 lebih banyak daripada jika kamu tidak punya apa-apa untuk dipinjam.
Keuntungan dan Kerugian Menggunakan Margin Trading
Keunggulan margin trading yang paling jelas adalah karena nilai posisi trading yang relatif besar dapat mendatangkan keuntungan yang lebih besar. Selain itu, perdagangan margin juga kondusif untuk diversifikasi, karena pedagang dapat membuka banyak posisi dengan modal investasi yang relatif kecil.
Terakhir, memiliki akun margin dapat memudahkan trader untuk membuka posisi dengan cepat tanpa harus mentransfer dana dalam jumlah besar ke akun mereka.
Selain itu, perdagangan margin memang memiliki kelemahan yang jelas, yaitu meningkatkan kerugian dengan cara yang sama akan meningkatkan keuntungan. Berbeda dengan perdagangan spot biasa, kemungkinan kerugian akibat pertukaran margin melebihi investasi awal pedagang, sehingga dianggap sebagai metode perdagangan berisiko tinggi.
Menurut jumlah leverage yang terlibat dalam transaksi, bahkan penurunan kecil pada harga pasar dapat menyebabkan pedagang merugi. Sehingga, penting bagi investor yang memutuskan untuk menggunakan margin trading untuk mengadopsi strategi manajemen risiko yang tepat dan alat mitigasi risiko seperti perintah batas stop-loss.
Margin Trading Menggunakan Cryptocurrency
Margin trading secara inheren lebih berisiko daripada perdagangan ritel. Namun, jika menyangkut cryptocurrency, risikonya bahkan lebih tinggi. Karena volatilitas yang tinggi di pasar ini, pedagang margin mata uang kripto harus sangat berhati-hati. Meskipun, strategi hedging dan manajemen risiko mungkin berguna, perdagangan margin jelas bukan untuk pemula.
Mampu menganalisis grafik, mengidentifikasi trend, dan menentukan titik masuk dan keluar tidak menghilangkan risiko yang terlibat dalam perdagangan margin, tetapi dapat membantu memprediksi risiko dengan lebih baik dan berdagang dengan lebih efektif.
Jadi, sebelum memanfaatkan sepenuhnya perdagangan mata uang kripto, disarankan agar pengguna terlebih dahulu memiliki pemahaman yang tajam tentang analisis teknis dan mendapatkan pengalaman yang kaya dalam perdagangan spot.
Hal yang perlu kamu perhatikan dalam melakukan margin trading dalam cryptocurrency seperti di bawah ini:
1. Pertama, kelas aset cryptocurrency tidak diatur secara global, yang dapat membahayakan transaksi. Misalnya, larangan perdagangan mata uang kripto yang diberlakukan oleh Cina pada 2017 dapat menghancurkan nilai portofolio investasi kamu.
2. Kedua, cryptocurrency dan token crypto adalah kelas aset yang relatif baru, dan fluktuasi harganya selalu mengikuti pola yang tidak dapat diprediksi, dengan sedikit koneksi ke teknologi atau prinsip analisis dasar dari pasar arus utama.
Jadi, cryptocurrency yang diperdagangkan dengan margin dapat menghasilkan untung dan rugi yang lebih besar. Selain itu, karena fakta ini, sangat penting bahwa hanya pedagang berpengalaman yang dapat memahami praktik manajemen risiko perdagangan margin.
3. Terakhir, trading margin membutuhkan pemahaman mendalam tentang pasar mata uang kripto global. Faktanya, ada ratusan pertukaran mata uang kripto di seluruh dunia. Untuk pertukaran sah yang terkenal, ada banyak operasi mencurigakan yang tidak dapat dipercaya, dan menggunakannya akan mengakibatkan hilangnya dana pengguna.
Jadi, sebelum kamu sepenuhnya mempertimbangkan untuk berdagang dengan margin, terutama sebelum melakukan perdagangan margin Bitcoin di bursa mata uang kripto, penting untuk meneliti secara menyeluruh platform yang kamu pilih untuk digunakan.
Akhir Kata
Nah, itu tadi sekilas pembahasan mengenai margin dalam dunia cryptocurrency. Semoga artikel ini bisa menjadi salah satu rujukanmu untuk memulai terjun ke dunia trading crypto. Semoga menginspirasi!