Justin Sun, Sosok Dibalik Koin Kripto Tron (TRX)

Justin Sun

Share :

Kanalcoin.com – Bagi Anda yang berkecimpung dalam dunia cryptocurrency, pasti sudah tidak asing lagi dengan sosok yang satu ini. Sosok ini bernama Justin Sun, pendiri Tron dan orang di balik pembuatan koin kripto Tron (TRX).

Profil Justin Sun

Justin Sun lahir pada tanggal 30 Juli 1990. Ia dikenal sebagai seorang pengusaha yang dengan peran besar di industri blockchain. Ia juga dikenal sebagai pendiri Tron Foundation serta CEO dari Rainberry Inc. dan Bittorrent sejak bulan Juni 2018.

Justin Sun meraih gelar M.A ketika mengambil studi Asia Timur dari University Pennsylvania dan memperoleh gelar B.A dalam program studi sejarah dari Universitas Peking.

Saat berumur 26 tahun, Justin Sun dipilih oleh Jack Ma untuk belajar di Universitas Hupan. Justin adalah generasi milenial satu-satunya di antara lulusan pertama dari Universitas Hupan. Dia juga menjadi figur sampul Yazhou Zhoukan pada tahun 2011 dan Davos Global Youth Leaders di tahun 2014.

Perjalanan Karir Justin Sun

Pada tahun 2012, Justin Sun mendirikan Peiwo. Pendirian Peiwo ini berawal saat dia mendengar Bitcoin untuk pertama kalinya. Sejak saat itu, dia mulai menginvestasikan biaya kuliahnya selama satu tahun untuk membeli Bitcoin. Saat harga Bitcoin mulai naik, Justin Sun justru mencairkan uangnya untuk mendirikan Peiwo.

Peiwo adalah sebuah aplikasi yang memiliki visi untuk menjadi snapchat China yang cocok untuk menghubungkan antarpengguna. Dalam pengembangannya, Justin Sun melakukan analisis dengan sampel suara 10 detik.

Peiwo juga memperkenalkan beragam saluran yang dapat dipakai pengguna untuk menemukan teman dengan pemikiran yang sama. Misalnya lewat live streaming, pertunjukan bakat, atau game online. Hingga saat ini, Peiwo telah mencocokkan lebih dari 4 miliar obrolan.

Justin Sun juga merupakan CEO dari Bittorrent atau BTT. Bittorrent atau BTT adalah platform pengiriman atau file sharing yang berbasis peer-to-peer.

Perjalanan Justin Sun di bidang Kripto dan Tron

Pada tahun 2017, Justin Sun mendirikan platform Tron. Platform ini diciptakan dengan tujuan untuk membuat ekosistem internet yang terdesentralisasi, terukur, efisien, dan hemat biaya.

Selain Justin Sun, tokoh kunci dibalik pendirian Tron adalah CTO Tron yaitu Lucien Chen, Direktur Teknis Keelson Yang, dan pengembang Xie Xiaodong. Berbagai prestasi yang dibuat oleh Justin berhasil membuatnya masuk dalam majalah Forbes “China Under 30” dan “Asia Under 30”.

Tron adalah platform terdesentralisasi yang menggunakan teknologi blockchain. Platform ini mengusung sistem peer-to-peer (P2P) yang memiliki tujuan untuk membangun sistem konten hiburan digital.

Dengan platform Tron, Anda bisa membagikan konten yang dimiliki di mana saja dan kapan saja. Selain itu, Anda akan memperoleh imbalan dari konten yang dibuat ketika konten tersebut dibagikan di publik.

Platform Tron berkembang pesat menjadi salah satu platform blockchain dan smart contract terbuka paling aktif di dunia. Sampai saat ini, jumlah pengguna Tron sudah mencapai lebih dari 32 juta akun. Tron juga memiliki portofolio yang kuat. Hal ini dapat dilihat dari 150 juta DApps aktif dengan rata-rata transaksi satu juta kali setiap harinya.

Platform Tron mulai menawarkan koin perdana (ICO) untuk koin TRX yang berakhir pada bulan September 2017 lalu. Dari penawaran tersebut, mereka berhasil mengumpulkan dana sebesar $70 juta.

Dalam kurun waktu satu tahun, Tron sempat masuk dalam jajaran sepuluh besar aset kripto berdasarkan data kapitalisasi pasarnya. Apabila sebelumnya jaringan utama token Tron adalah ERC20, kini token tersebut bermigrasi ke mainnet TRX.

Aset kripto Tron merupakan solusi yang dibuat dengan tujuan meniadakan pihak ketiga antara pembuat konten dan penikmat konten. Dengan begitu, biaya yang dibayarkan oleh penikmat konten akan lebih murah karena tidak ada potongan untuk perantara konten.

Sebagai contoh, aplikasi menonton film seperti Viu adalah aplikasi perantara antara pembuat film dan penonton film. Penonton film diharuskan membayar biaya langganan yang mana biaya tersebut sebenarnya adalah biaya untuk perantara aplikasi Viu.

Dengan platform Tron, pelanggan tidak perlu membayar biaya perantara seperti halnya aplikasi Viu. Dengan begitu, biaya yang dibayarkan untuk menikmati konten akan jauh lebih murah.

Selain itu, data dalam platform Tron sepenuhnya dikendalikan oleh pengguna. Pengguna memiliki kekuasaan penuh untuk melindungi data pribadinya. Harapannya, tidak ada insiden kebocoran data pengguna lagi di masa depan.

Sementara itu, terdapat kemiripan antara transaksi Tron dengan transaksi aset kripto Bitcoin. Bedanya, Tron menambahkan sistem keamanan tambahan saat pengguna melakukan transaksi.

Membeli NFT Avatar TPunks seharga 149 Miliar

Justin Sun sempat menghebohkan dunia NFT karena dikabarkan membeli NFT sebuah avatar Joker seharga 10,5 juta dolar AS atau setara dengan Rp149 miliar. Avatar tersebut merupakan seri NFT asli Tron yang bernama Tpunks. Seri Tpunks mengeluarkan 10.000 avatar yang cukup langka sehingga tidak heran jika seri NFT ini diburu oleh kolektor NFT.

Sebelumnya, Justin Sun sempat menjadi penawar aktif dalam penjualan NFT karya Beeple berjudul “Everyday’s: the First 5.000 Days” yang dilelang di rumah lelang Christie. Ia mengajukan tawaran 60 juta dolar AS, tetapi ada pembeli tidak dikenal yang lebih dulu membelinya pada harga 250 ribu dolar AS atau setara Rp3,7 miliar di akhir penawaran.

Itu tadi artikel singkat mengenai perjalanan karir dari seorang Justin Sun, sosok dibalik koin kripto Tron (TRX) yang juga cukup berpengaruh dalam dunia kripto.

(*)

Muhammad Zaki Fajrul Haq
Author: Muhammad Zaki Fajrul Haq

Follow me at @mzfajrulhaq (Instagram) or @ZakiFajrul (Twitter).

Subscribe
Notify of
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments