Kanalcoin.com – Dua bursa terbesar di Turki diadili oleh jaksa penuntut umum setempat menjelang berlakunya larangan cryptocurrency di negara tersebut. Kedua bursa yang dimaksud adalah Vebitcoin dan Thodex.
Pada Sabtu malam (24/4/2021) waktu setempat, Vebitcoin mengeluarkan pengumuman soal penghentian operasi mereka. Pengumuman itu disiarkan melalui pernyataan singkat yang diposting dalam situs perusahaan.
Penghentian operasi disinyalir disebabkan oleh kondisi keuangan yang memburuk, sekaligus adanya tekanan keuangan yang tidak menentu. Keputusan tersebut turut didorong oleh tingginya jumlah penarikan karena akan diterapkannya larangan mata uang kripto di Turki.
“Kami sudah memutuskan untuk menghentikan kegiatan kami. Tujuannya untuk memenuhi semua peraturan dan klaim yang ada,”bunyi pernyataan resmi Vebitcoin seperti yang dilansir Kanalcoin.com dari Cointelegraph.
Vebitcoin sendiri merupakan bursa terbesar keempat di Turki dengan volume harian hampir $60 juta atau setara dengan Rp871 miliar yang mana bitcoin menyumbang setengah dari aktivitas perdagangan.
Sehari berselang, Minggu (25/4/2021) pagi hari waktu setempat, kepala jaksa penuntut umum Mugla, Mehmet Nadir Yagct, mengumumkan, empat karyawan Vebitcoin telah ditahan oleh penegak hukum terkait penipuan. Pernyataan itu disampaikan kepada media local setempat.
“Setelah diadakan oeprasi penggeladahan serta penyitaan di kantor pusat perusahaan dan beberapa lokasi, empat orang yang merupakan direktur dan karyawan perusahaan telah resmi ditahan,” ucap Nadir Yagct.
Investigasi dilakukan oleh Direktorat Kejahatan Dunia Maya Cabang Departemen Kepolisian Muğla. Investigasi turut dilakukan dengan cara beragam dan cermat,” tutur Nadir Yagct melanjutkan.
Untuk menelusuri kasus ini, Financial Crime Investigation Board (MASAK) Turki pun ikut menyelidiki.
Selain Vebitcoin, penangkapan serupa dilakukan pada Thodex. Penangkapan yang dilakukan mengikuti pola serupa layaknya penangkapan Vebitcoin. Hal itu dapat dilihat dari penghentian aktivitas perdagangan di bursa Thodex.
Manajemen Thodex mengungkapkan, penghentian perdagangan dipengaruhi oleh laporan polisi yang menyebutkan bos Thodex melarikan diri ke Albania.
Thodex menjadi bagian dari ledakan mata uang kripto yang berhasil menarik orang Turki, untuk melindungi simpanan mereka dari inflasi yang tinggi serta nilai mata uang fiat yang tidak stabil.
Guna mengusut kasus tersebut, polisi telah mengeluarkan lebih dari 75 surat perintah dan menahan 62 orang sehubungan dengan adanya dugaan penipuan.
Menariknya, penangkapan dan pemblokiran rekening terjadi setelah diklat dari gubernur Bank Sentral Turki yang secara efektif mulai melarang penggunaan mata uang kripto pada 30 April mendatang.
Larangan tersebut sudah menjadi masalah, lantaran para pemimpin oposisi sudah menyuarakan dukungannya untuk penggunaan mata uang kripto.
(*)