Kanalcoin.com – Kabar hangat datang dari CEO JP Morgan yang hendak memperbaiki masalah industri keuangan, khususnya kripto. Pasalnya, miliader asal Amerika Serikat itu, Jamie Dimon melayangkan surat kepada para pemegang saham.
Surat itu berisikan tentang kekhawatirannya terhadap mata uang kripto. Secara garis besar, surat itu berisikan pandangan Jamie terhadap bisnis macet, sehingga perlu perbaikan untuk masa depan. Karena itulah, ia memiliki kecenderungan untuk memperbaiki segmen fintech, kripto dan shadow banking.
Surat itu menyatakan komitmennya untuk menuntaskan permasalahan pada mata uang digital. Ia pun sepakat untuk menuntaskan permasalahan dengan cepat dan sigap. Sebab kata dia, dalam mata uang kripto, penggunaan data keuangan dinilai masih belum tepat sasaran. Hal itu disebabkan oleh risiko yang ditimbulkan oleh keamanan siber dalam penggunaan aplikasi kripto.
Di samping itu, penggunaan Artificial Intelligence (AI) pun perlu diperbaiki. Pasalnya, penggunaan AI yang belum maksimal menjadi pengaruh terhadap pengembangan mata uang kripto. Karenanya, diperlukan AI yang tepat dan etis. Regulasi system pembayaran yang efektif, pengungkapan di pasar swasta dan regulasi efektif terkait struktur pasar dan transparansi, pun turut diperlukan.
Dilansir dari news.bitcoin, Jamie membahas banyak terkait industri keuangan. Salah satunya ialah mengatasi perubahan iklim dan focus meminjamkan uang kepada kalangan minoritas yang memiliki akses terbatas keperbankan.
Di sisi lain, pria yang memiliki kekayaan bersih US$ 1,8 miliar ini pun mencatat, pertumbuhan bank Amerika Serikat lebih kecil jika dibandingkan dengan shadow banking system maupun fintech. Ia menilai, transaksi pembayaran melalui system perbankan menjadi penting dan menjadi salah satu alternatif.
“Transaksi yang dilakukan oleh bank yang memiliki pengawasan baik, bermodal besar dan punya control baik, mungkin kurang beresiko bagi system transaksi yang didorong ke dalam bayang-bayang,” sebagaimana dikutip dari newsbitcoin.com.
Kendati demikian, Jamie pun menyadari akan pentingnya persaingan dalam pasar uang. Menurutnya, langkah itu mendorong industry keuangan menjadi lebih baik. Tak hanya itu, pasar uang juga perlu mengelola resiko yang muncul dalam regulasi yang ada, sehingga keamanan dan kesehatan industri keuangan dapat dipastikan.
“Terlepas dari persaingan, tentu ada masalah serius yang perlu ditangani dengan cepat,”
“Permasalahan yang perlu ditangani dengan serius dan cepat diantaranya shadow banking system dan peraturanmata uang kripto,” ujarnya sebagaimana dilansir dari newsbitcoin.com.
Meski sempat tidak menyukai mata uang kripto, Jamie menyakini asset kripto memiliki peluang yang besar. Atas hal itulah, selama satu tahun terakhir dia pun menunjukkan minat yang tinggi terhadap mata uang digital. Bahkan, Februari silam ia sempat mengatakan investor dapat mengalokasikan 1% asset dari portofolio kripto.
(*)