Kanalcoin.com – Presiden Federal Reserve Bank St. Louis, James Bullard, mengeluarkan pernyataan tentang Bitcoin akhir-akhir ini. Menurut Bullard, dolar Amerika Serikat tidak akan pernah tergantikan, meskipun popularitas Bitcoin sangat menanjak baru-baru ini.
Melonjaknya harga dan popularitas Bitcoin dalam beberapa waktu belakangan rupanya menimbulkan berbagai respons dari banyak pihak. Para pakar ekonomi dan keuangan pun turun tangan untuk memberikan pendapat soal fenomena tersebut.
Salah satunya adalah Presiden Federal Reserve Bank St. Louis, James Bullard. Dalam sebuah wawancara dengan CNBC yang dilansir Kanalcoin.com dari News.Bitcoin.com, Bullard menyampaikan pandangannya mengenai Bitcoin.
Menurut Bullard, Bitcoin sampai saat ini dan seterusnya tidak akan memberikan ancaman serius kepada mata uang cadangan dunia teratas, yakni dolar Amerika Serikat. Bagi Bullard yang merupakan seorang ekonom, dolar AS masih memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat.
“Saya hanya berpikir untuk kebijakan Fed, ini akan tetap menjadi ekonomi berbasis dolar sejauh mata memandang, ekonomi global berbasis dolar sejauh mata memandang, dan entah harga emas naik atau turun, atau harga bitcoin naik atau turun, itu tidak berpengaruh untuk dolar,” ucap pria yang sudah menjabat sejak 2008 tersebut.
Bullard sendiri juga mengaku prihatin dengan popularitas Bitcoin. Menurutnya, Bitcoin bukan mata uang resmi yang dikeluarkan oleh negara. Bitcoin merupakan mata uang swasta yang tidak diikat dengan regulasi dari pemerintah setempat.
“Dolar sudah bisa diperdagangkan secara elektronik, jadi saya tidak yakin itu masalahnya di sini. Persoalannya adalah mata uang swasta,” ujar Bullard.
Bullard juga mengatakan kalau Bitcoin bisa saja bernasib sama seperti mata uang swasta yang pernah muncul sebelumnya. Bullard mengambil perumpamaan saat Bank of America, JPMorgan, dan Wells Fargo mengeluarkan mata uang mereka sendiri.
Bullard percaya kalau popularitas Bitcoin tidak akan bertahan lama dan akan segera berakhir dalam jangka waktu dekat.
“Mereka semua berdagang dan mereka berdagang dengan diskon yang berbeda satu sama lain, dan orang-orang tidak menyukainya sama sekali. Saya pikir hal yang sama akan terjadi dengan bitcoin di sini,” kata Bullard.
“Anda tidak ingin menggunakan mata uang yang tidak seragam di mana Anda berjalan ke Starbucks dan mungkin Anda akan membayar dengan ethereum, mungkin Anda akan membayar dengan ripple, mungkin Anda akan membayar dengan bitcoin, mungkin Anda akan membayar dengan satu dolar. Bukan itu cara kami melakukan ini. Kami memiliki mata uang seragam yang masuk saat Civil War,” tutur Bullard menambahkan.
Bullard menekankan kalau persaingan mata uang memang sudah wajar dalam dunia ekonomi. Persaingan juga pernah terjadi antara dolar AS, yen, dan euro dalam dunia ekonomi. Akan tetapi, menurut Bullard, tetap tidak ada satu pun yang bisa menggantikan dolar AS.
“Ini adalah persaingan mata uang, dan investor menginginkan tempat berlindung yang aman. Mereka menginginkan nilai simpanan yang stabil, dan kemudian mereka ingin melakukan investasi dalam mata uang tersebut,” jelas Bullard.
“Tak satu pun dari mereka akan menggantikan dolar,” imbuhnya.
“Akan sangat sulit untuk mendapatkan mata uang pribadi yang benar-benar lebih seperti emas untuk memainkan peran itu, jadi saya rasa kita tidak akan melihat perubahan apa pun di masa depan,” pungkas Bullard.
(*)