Kanalcoin.com – Bank asal Amerika Serikat, Goldman Sachs, minggu lalu telah merilis catatan penelitian yang mencantumkan 19 saham Amerika Serikat. Saham-saham tersebut berkapitalisasi besar dengan eksposur blockchain dan mata uang kripto. Bahkan dalam beberapa bulan terakhir, ke-19 saham ini mengungguli indeks S&P 500.
Ahli Strategi sekaligus Direktur Pelaksana Goldman Sachs,Ben Snider,mengatakan perusahaannya menghasilkan 19 saham dengan kapitalisasi pasar lebih dari $1 miliar atau setara dengan Rp14,42 triliun. Rata-rata, saham ini telah mengungguli S&P 500 sebesar 34 poin.
Tahun ini, tercatat presentasenya mencapai +46% vs +12%. Dia pun menilai, dalam waktu yang sama harga bitcoin (BTC) melonjak 86%. Merujuk laporan Bloomberg yang dikutip Kanalcoin.com via News.Bitcoin.com, Indeks Crypto Galaxy meningkat 156%.
Ahli strategi Goldman Sachs menjelaskan rata-rata ke-19 saham mengungguli S&P 500 selama beberapa bulan terakhir. Hal ini sejalan dengan melonjaknya harga bitcoin.
Adapun beberapa saham yang terdaftar di Goldman Sachs di antaranya Marathon Digital Holdings, Blockchain, Microstrategy, Silvergate Capital Corp, Paypal, Nvidia, Investview, Ideanomics, Tesla, JP Morgan, Visa, Bank of New York, Mellon Corporation, Facebook, Mastercard, Broadrige financial, IBM dan Coinbase.
Masih menurut laporan News.Bitcoin.com, analis di Goldman Sachs menggunakan strategi tiga cabang, guna menentukan saham-saham di atas. Pertama, ada yang disebut dengan “Text search”, di mana perusahaan mencari kata kunci seperi blockchain dan cryptocurrency dalam pengarsipan perusahan.
Hal itu juga mencakup panggilan, pendapatan, presentasi, dan artikel perusahaan selama 12 bulan terakhir.
Kedua, perusahaan menggunakan “Regression beta analysis” untuk menguji beta regresi dari harga saham perusahaan. Relatifnya, ini berkaitan dengan pergerakan bitcoin, atau setidaknya seberapa banyak saham yang bergerak jika harga bitcoin melonjak.
Terakhir, perusahaan turut memeriksa penyertaan dalam indeks blockchain pihak ketiga, serta dana yang diperdangkan dalam Index and Exchange Traded Funds (ETFs).
Sementara itu, Goldman Sachs telah mengembalikan perdagangan bitcoin. Dikabarkan, pihaknya juga meluncurkan spektrum penuh terhadap produk investasi mata uang kripto. Pada Maret lalu misalnya, perusahaan melaporkan telah melihat adanya permintaan institusional yang besar bagi bitcoin.
CEO Goldman Sachs David Solomon menyebutkan, “awal bulan ini perusahaan mengharapkan sebuah evolusi besar bagi regulasi cryptocurrency.”
(*)