Kanalcoin.com – Federal Bureau of Investigation (FBI) dan Departemen Kehakiman Amerika Serikat (DoJ) dikabarkan tengah menyiapkan sistem baru untuk menangani berbagai kasus kejahatan yang berhubungan dengan blockchain dan mata uang kripto.
Dalam laporan audit Departemen Kehakiman Amerika Serikat (DoJ), pihak DoJ menyampaikan kalau kondisi badan penegak hukum dalam menangani kejahatan berbau mata uang kripto dan blockchain saat ini tengah kacau.
Hal tersebut sehubungan dengan praktik yang dilakukan oleh Federation Bureau of Investigation (FBI) saat melakukan investigasi terkait kasus kriminal darknet. Pihak DoJ menyarankan sebuah sistem atau strategi baru yang lebih menyeluruh dan mungkin bisa dijadikan sebagai solusi untuk FBI.
Menurut laporan audit DoJ yang dirilis Kamis (17/12/2020) lalu seperti dikutip Kanalcoin.com dari Cointelegraph, DoJ tengah menyoroti proses investigasi darknet yang dilakukan oleh FBI sebagai sebuah ironi.
DoJ mengklaim kalau upaya yang dilakukan FBI untuk memecahkan kasus berkaitan dengan darknet selalu terhambat oleh serangkaian praktik, kebijakan, dan program Latihan yang terdesentralisasi. Selain itu, DoJ juga menyebut kalau upaya yang dilakukan para intelijen saat ini dinilai berlebihan.
Hal yang disampaikan DoJ itu mengacu kepada penemuan kalau saat ini ada dua tim yang bergerak di bidang mata uang virtual secara terpisah. Kedua tim tersebut pasalnya ditugaskan untuk membantu proses penyelidikan soal darkweb. Dana yang didapatkan oleh kedua tim itu pun berasal dari Asset Forfeiture Fund dari DoJ.
Keberadaan dua tim yang bergerak di bidang sama tapi terpisah ini dinilai sebagai suatu upaya yang boros. Pekerjaan keduanya dinilai tumpang tindih dan tidak efektif. Bahkan, kedua tim sering kali mengalami ketidaksepakatan soal prioritas alokasi sumber daya.
Itu pun juga disebabkan oleh kenaikan biaya dan pendanaan statis dari Assets Forfeiture Fund milik DoJ. Assets Forfeiture Fund sendiri mendapatkan dana mereka dari penyitaan dan penjualan property maupun aset, termasuk mata uang kripto, yang berasal dari berbagai kasus criminal.
Dalam laporan audit yang mereka buat, DoJ merekomendasikan lima solusi kepada FBI untuk meningkatkan kinerja FBI dalam hal investigasi terkait kejahatan darknet. Rekomendasi yang diberikan oleh DoJ pun kebanyakan berhubungan dengan pemangkasan jumlah tim.
Dengan demikian, FBI nantinya tidak akan mengalami tumpang tindih dalam proses investigasi yang dilakukan. Sistem sentralisasi dinilai DoJ mampu menyelesaikan masalah tanggung jawab investigasi yang ambigu dan tumpang tindih.
Selain itu, DoJ juga meminta FBI untuk menyediakan jadwal tertentu agar DoJ mendapatkan feedback dari divisi yang menangani kasus terkait mata yang kripto. Tak hanya itu, DoJ meminta kepada FBI untuk membuat strategi baru untuk menyelesaikan kasus itu.
FBI sepertinya akan semakin banyak pekerjaan dengan adanya rekomendasi dari DoJ ini. Pasalnya, sebelum mendapatkan rekomendasi dari DoJ, FBI sudah harus melaksanakan tugas baru setelah The Treasury’s Financial Crimes Enforcement Network mengharuskan perusahaan memastikan pelanggan mereka sudah terdaftar KYC untuk transaksi yang lebih dari $ 3 ribu.
(*)