Kanalcoin.com – Buat kamu yang saat ini berkutat dengan dunia crypto, mungkin kamu sudah sangat familiar dengan mata uang kripto yang bernama bitcoin. Bitcoin memang dikenal sebagai mata uang kripto dengan nilai kapitalisasi terbesar di dunia saat ini.
Namun, sudah pernahkah kamu mendengar Ethereum? Ya, Ethereum juga merupakan salah satu bagian dari dunia crypto yang kamu kenal saat ini. Nama Ethereum mungkin memang belum sepopuler Bitcoin yang saat ini sangat terkenal di masyarakat.
Lantas, apa itu Ethereum? Apa bedanya Ethereum dengan Bitcoin yang kita kenal selama ini? Tulisan berikut akan sedikit menjelaskannya kepada kamu.
Apa Itu Ethereum? Ethereum Adalah …
Dilansir Kanalcoin.com dari laman resmi Ethereum, pengertian Ethereum sendiri adalah platform terdesentralisasi yang bisa digunakan untuk menjalankan smart contract. Smart contract sendiri merupakan aplikasi yang bisa beroperasi secara otomatis dengan pemograman tertentu, tanpa sensor, penipuan, downtime, atau gangguan pihak lain.
Selain itu, Ethereum juga dikenal sebagai jaringan blockchain yang digunakan untuk mata uang kripto mereka sendiri dengan nama Ether (ETH). Ethereum sendiri diciptakan oleh Vitalik Buterin pada 2014 silam.
Sebelumnya, Buterin dikenal sebagai salah satu pengembang Bitcoin selama periode 2011 hingga 2013. Buterin sempat menyampaikan nama Ethereum pada 2013 dalam sebuah whitepaper. Buterin menyebut kalau Bitcoin seharusnya bisa dibuat lebih mudah “disesuaikan”.
Buterin pun mulai mengusulkan sebuah aplikasi yang bernama smart contract yang sempat diharapkan mampu diterapkan pada bitcoin, sehingga token termahal tersebut mampu memiliki fungsi yang lebih luas.
Akan tetapi, gagasan yang dicetuskan Buterin tersebut rupanya tidak bisa diterapkan pada Bitcoin. Dengan demikian, Buterin menciptakan Ethereum pada 2014 dengan fitur smart contract yang bisa berjalan sendiri dengan adanya pemograman khusus.
Bahkan, dengan program Ethereum yang dicetuskan Buterin tersebut, di dunia crypto kini muncul istilah initial coin offering atau ICO. ICO sendiri merupakan istilah menawarkan koin kepada para investor untuk mendapatkan dana demi pembangunan proyek teknologi tertentu.
Bahkan, saat proyek Ethereum masih dalam tahap pengembangan, ICO yang dilakukan dengan menjual token Ether kepada para investor mampu mencapai angka 60 juta token ETH terjual pada saat itu. Hal tersebut membuat platform Ethereum pun terus berkembang dan terpromosikan secara lebih luas.
Sejak saat itu pula, Ethereum semakin berkembang pesat dan semakin dikenal oleh masyarakat. Bahkan, keberadaan Ethereum menjadi titik balik pengumpulan dana untuk pengembangan proyek tertentu menggunakan jaringan blockchain dan menyaingi obligasi perusahaan yang selama ini digunakan masyarakat.
Perbedaan Ethereum dan Bitcoin
Jika dilihat secara sekilas, Ethereum dan Bitcoin memang memiliki kesamaan yang cukup banyak. Salah satunya adalah Ethereum dan Bitcoin merupakan mata uang kripto yang sama-sama didapatkan dari proses penambangan oleh para penambang. Selain itu, Ethereum juga diciptakan dalam bentuk jaringan publik peer-to-peer atau individu ke individu layaknya Bitcoin.
Namun, ada beberapa perbedaan yang cukup mendasar dari Ethereum dan Bitcoin. Apa saja itu> berikut sedikit ulasannya buat kamu.
- Tujuan Penciptaan
Tujuan penciptaan Bitcoin adalah sebagai penyimpan kekayaan, aset digital, emas digital, dan tujuan akhirnya adalah menjadi mata uang digital yang bisa digunakan secara global oleh masyarakat di seluruh dunia.
Sementara itu,Ethereum diciptakan untuk menjadi platform yang bisa digunakan oleh smart contract untuk melakukan perjanjian tertentu dengan basis aplikasi terdesentralisasi, sehingga segala hal yang awalnya dilakukan secara manual bisa dilakukan dengan digital pada teknologi blockchain.
- Keterbatasan Jumlah
Bitcoin dikenal memiliki harga yang sangat tinggi karena jumlahnya yang sangat terbatas di dunia ini. Pasalnya, jumlah bitcoin hanya ada 21 juta di pasar mata uang kripto. Sementara itu, Ethereum tidak memiliki batasan tertentu terkait jumlahnya.
Ethereum lebih menekankan mining berdasarkan smart contract dan ICO yang dilakukan oleh pihak tertentu untuk proses pembangunan proyek.
- Kecepatan Penciptaan Blok
Ethereum memiliki kecepatan penciptaan blok yang lebih cepat dibandingkan dengan Bitcoin. Ethereum mampu menciptakan satu blok di jaringannya dalam 12 detik, sementara Bitcoin butuh waktu yang lebih lama, yakni 10 menit untuk menciptakan satu blok di jaringannya.
- Fee Transaksi
Tiap transaksi yang dilakukan di teknologi blockchain biasanya menggunakan fee atau biaya tambahan. Fee yang diterapkan pada Ethereum bisa jadi akan berbeda-beda tergantung pada daya komputasi masing-masing. Sementara itu, Bitcoin memiliki fee transaksi yang sudah ditetapkan sebelumnya.
- Coding yang Digunakan
Ethereum memiliki coding yang sangat berbeda dengan Bitcoin. Ethereum menggunakan Turing Complete Code yang bisa membuat kamu mengirimkan script dengan “loop” yang tidak terbatas. Namun, Bitcoin tidak memiliki coding yang serupa dengan Ethereum.
Nah, itu tadi sekilas informasi mengenai Ethereum yang perlu kamu ketahui sebelum semakin dalam menyelam ke dunia mata uang kripto. Sekarang kamu sudah tahu bedanya Bitcoin dan Ethereum, semoga bermanfaat dan sampai jumpa di artikel berikutnya.
(*)