Kanalcoin.com – Dogecoin Foundation dikabarkan tengah tuntut Dogecoin 2.0 karena diduga telah melakukan pelanggaran terhadap hak cipta mereka.
Dogecoin Foundation merupakan sebuah lembaga nirlaba yang khusus untuk mendukung berbagai proyek yang berkaitan dengan Dogecoin.
Sebenarnya, Dogecoin sudah berdiri sejak lama dan sempat hiatus selama enam tahun. Namun, akhir-akhir ini Dogecoin Foundation kembali aktif.
Hal itu dikarenakan semakin moncernya DOGE yang merupakan perwujudan dari Dogecoin dalam pasar mata uang kripto saat ini.
Namun, baru beberapa minggu kembali aktif, Dogecoin Foundation sudah direpotkan dengan urusan hukum.
Urusan yang dimaksud adalah berkaitan dengan token yang dinilai meniru Dogecoin, yakni Dogecoin 2.0.
Menurut laporan Cointelegraph yang dikutip Kanalcoin.com, Dogecoin Foundation menuntut secara hukum kepada Dogecoin 2.0 untuk mengubah nama mereka.
Dogecoin Foundation juga sudah melibatkan pengacara yang khusus mengurusi hak cipta merek. Selain itu, yayasan tersebut juga sudah melakukan komunikasi dengan pihak pengembang Dogecoin 2.0.
Dalam tuduhan tersebut, Dogecoin Foundation menuding Dogecoin 2.0 memanfaatkan kesuksesan Dogecoin untuk meraih keuntungan.
Dengan demikian, Dogecoin Foundation ingin berusaha untuk melindungi komunitas Dogecoin yang bisa jadi tertipu dengan nama Dogecoin 2.0 yang disalahgunakan.
Dogecoin 2.0 sendiri diluncurkan oleh salah satu perusahaan mata uang kripto terbesar di dunia, Binance Smart Chain Network pada awal Mei 2021 lalu.
Dalam situs resmi mereka, Dogecoin 2.0 mengeklaim akan memperbaiki sistem yang ada dalam Dogecoin sebagai pendahulu mereka.
“Dogecoin 2.0 bertujuan untuk menawarkan pertumbuhan jangka panjang kepada investor dalam memanfaatkan struktur tokenomik yang jauh lebih berkelanjutan daripada pendahulunya yang agak meningkat,” bunyi pernyataan resmi Dogecoin 2.0.
Saat ini, Dogecoin 2.0 atau yang memiliki kode DOGE2 telah diperdagangkan pada harga $0,04 per koinnya. Bahkan, DOGE2 sudah menerima keuntungan rata-rata sebesar 100% per 24 jam.
Meski demikian, volume transaksi harian dari DOGE2 sampai saat ini masih berada di bawah $100 ribu atau sekitar Rp1,43 miliar.
Munculnya DOGE2 jelas membuat khawatir sejumlah komunitas Dogecoin. Hal tersebut dikarenakan nilai DOGE semakin ke sini semakin naik.
Bahkan, menurut data dari CoinGecko yang dikutip Kanalcoin.com, harga DOGE mencapai puncaknya pada Mei kemarin.
Pada bulan tersebut, harga DOGE menjadi $0,68 per koin, meskipun harus turun lagi sebanyak 73 persen dua bulan kemudian hingga mencapai titik terendah, yakni $0,18.
Namun, harga tersebut kembali naik dalam beberapa waktu terakhir dan menyentuh harga $0,30 per koin setelah naik 50 persen selama Agustus.
Sejak kepopuleran Dogecoin tersebut, kini mulai muncul koin-koin bertema anjing lainnya di berbagai penjuru dunia.
Beberapa di antaranya, seperti DogeCash, UnderDog, dan Doge Token. Namun, sampai saat ini, Dogecoin yang berlambang Shiba Inu masih tetap menjadi koin bertema anjing paling tinggi.
Nilai kapitalisasi pasar mereka bahkan telah mencapai $3,64 miliar dan menjadi aset kripto terbesar ke-46 menurut CoinGecko.
(*)