Departemen Pertanian AS Usulkan Ledger Blockchain untuk Rantai Pasokan Produk Organik

Departemen Pertanian AS Usulkan Ledger Blockchain

Share :

Departemen Pertanian Amerika Serikat (AS) dikabarkan akan menggunakan teknologi baru dalam proses produksi industri pertanian organik. Departemen Pertanian AS rencananya akan menggunakan teknologi blockchain untuk melacak rantai pasokan produk organik miliknya.

Melalui Layanan Pemasaran Pertanian atau Agriculture Marketing Service (AMS) milik Departemen Pertanian Amerika Serikat, badan perusahaan tersebut menyampaikan pernyataannya tentang teknologi rantai pasokan yang akan mereka gunakan.

Departemen Pertanian Amerika Serikat mengatakan bahwa badan pemerintah yang mengurusi urusan pertanian tersebut mengharapkan sistem pelacakan elektronik. Salah satunya adalah teknologi buku besar digital atau digital ledger technology (DLT).

Pasalnya, buku besar digital teknologi blockchain tersebut akan memainkan peran penting dalam proses pelacakan dari rantai pasokan produk organik milik mereka.

“DLT dapat menyediakan pelacakan yang aman, dapat diverifikasi, transparan, dan hampir seketika di tingkat barang dalam rantai pasokan yang kompleks,” ucap perwakilan Layanan Pemasaran Pertanian milik Departemen Pertanian Amerika Serikat dilansir dari Cointelegraph.

“Secara kritis, DLT juga dapat melindungi informasi bisnis rahasia dan informasi rahasia dagang dengan secara otomatis membatasi informasi sensitif ke entitas yang berwenang,” tutur perwakilan Layanan Pemasaran Pertanian milik Departemen Pertanian Amerika Serikat

Akan tetapi, Departemen Pertanian AS mengakui bahwa menerapkan hal tersebut bukan hal yang mudah. Departemen Pertanian Amerika Serikat mengakui bahwa memanfaatkan teknologi yang muncul, seperti DLT, akan membutuhkan waktu.

Selain itu, pengembangan tambahan untuk teknologi buku besar blockchain atau DLT itu sebelum sistem dapat diterapkan di industri makanan organik akan memakan biaya dan waktu tersendiri bagi Departemen Pertanian Amerika Serikat.

“Hambaran untuk adopsi yang luas dari sistem pelacakan elektronik termasuk akses yang tidak memadai ke teknologi dan konektivitas di daerah pedesaan, penerimaan standar elektronik universal (interoperabilitas), dan distribusi biaya,” kata perwakilan Departemen Pertanian Amerika Serikat.

Untuk melaksanakan proyek teknologi blockchain sebagai pelacak rantai pasokan produk organik, Departemen Pertanian Amerika Serikat tidak menyebut secara spesifik nama teknologi blockchain yang akan digunakan.

Akan tetapi, Departemen Pertanian Amerika Serikat jelas menyebut beberapa perusahaan sebagai percontohan dalam menerapkan teknologi blockchain dalam rantai pasokan produksi mereka.

Beberapa di antaranya, yaitu Walmart yang menggunakan teknologi blockchain untuk pelacakan rantai pasokan untuk produk mangga dan daging babi. Ada juga nama perusahaan multinasional yang berbasis di Swiss, Nestle, yang menggunakan teknologi blockchain untuk rantai pasokan produk susu mereka.

Selain itu, ada juga perusahaan makanan laut yang berbasis di Amerika Serikat, Bumble Bee Foods, menggunakan teknologi blockchain untuk memantau rantai pasokan tuna sirip kuning dari Indonesia.

Apabila individu atau perusahaan mau mengikuti teknologi rantai pasokan yang nantinya akan digunakan oleh Departemen Pertanian Amerika Serikat ini, maka mereka tidak perlu meminta sertifikasi dari Departemen Amerika Serikat.

(*)

Redaksi Media
Author: Redaksi Media

Cryptocurrency Media

Subscribe
Notify of
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments