Kanalcoin.com – Perusahaan pertukaran mata uang kripto asal Amerika Serikat, Coinbase, telah mengungkapkan rencana mereka untuk memberikan hadiah staking Ethereum 2.0 kepada para penggunanya. Rencana tersebut akan direalisasikan Coinbase pada 2021 mendatang.
Seiring diluncurkannya Ethereum 2.0 beberapa waktu yang lalu, beberapa perusahaan pertukaran mata uang kripto di seluruh dunia mulai berlomba-lomba untuk menyediakan token tersebut di platform milik mereka, tak terkecuali Coinbase.
Pasalnya, Coinbase berencana untuk menambahkan Ethereum 2.0 sebagai token yang bisa diakses melalui platform mereka. Hal tersebut disampaikan secara langsung oleh Coinbase melalui laman resmi milik mereka.
Selain itu, Coinbase juga berencana untuk meluncurkan layanan staking, perdagangan, dan konversi Ethereum 2.0 mulai awal 2021 mendatang. Nantinya, para pengguna Coinbase bisa mengganti token Ethereum lawas mereka (ETH) menjadi Ethereum 2.0 (ETH2).
Akan tetapi, para pengguna yang memiliki Ethereum di coinbase harus melakukan staking terlebih dulu. Jika Coinbase sudah memasang Ethereum 2 pada platform mereka, para pengguna baru dipersilakan untuk mengonversi Ethereum menjadi Ethereum 2.0. Usai mengonversi Ethereum milik mereka, para pengguna baru bisa mendapatkan hadiah staking dari Coinbase.
Hal tersebut sama seperti yang disampaikan oleh pihak perusahaan dalam laman resmi mereka.
“Sementara token ETH2 yang di-staking-kan tetap terkunci di beacon chain, Coinbase juga akan memungkinkan perdagangan antara ETH2, ETH, dan semua mata uang yang didukung lainnya yang menyediakan likuiditas bagi pelanggan kami,” tulis Coinbase di laman resmi mereka.
Informasi yang disampaikan oleh Coinbase tersebut berbarengan dengan peluncuran Ethereum Beacon Chain yang membawa peningkatan kepada teknologi milik Ethereum. Perubahan ini membawa peningkatan terhadap jaringan blockchain milik Ethereum.
Pasalnya, konsensus bukti kerja yang selama ini digunakan dalam Ethereum ditransisikan menjadi jaringan bukti kepemilikan. Tim pengembangan Ethereum Beacon Chain ini mengklaim bahwa bukti kepemilikian mampu mengurangi risiko sentralisasi dan memungkinkan pertahanan yang 51 persen lebih kuat terhadap peretasan dibandingkan teknologi sebelumnya.
Akan tetapi, pengembangan dari Ethereum 2.0 ini baru mencapai fase 0 yang baru selesai minggu lalu. Fase 0 mulai dikonfirmasi setelah ambang batas kontrak deposit Ethereum sebesar 524.288 ETH sudah terpenuhi. Bahkan, saat konferensi pers dilakukan oleh pihak Coinbase, sejumlah 855.264 ETH telah dikirim ke smart contract deposit Ethereum 2.0.
Oleh karena itu, bagi para pemiliki Ethereum yang memilih untuk melakukan staking terhadap token mereka saat ini tidak akan bisa menarik atau mentransfer token milik mereka sampai Fase 1 siap diluncurkan. Waktu yang dibutuhkan pun tentunya tidak sebentar dan butuh waktu bertahun-tahun.
Namun, ada beberapa perusahaan, seperti Darma Capital, yang menawarkan berbagai alternatif perantara untuk membuat para pelanggan tetap mampu mengakses token-token milik mereka.
Sampai saat ini, Ethereum merupakan mata uang kripto dengan nilai kapitalisasi pasar terbesar kedua setelah bitcoin. Selain itu, Ethereum juga dikenal sebagai mata uang kripto paling likuid dan memiliki volume harian paling tinggi ketiga.
(*)