Cargill, perusahaan agrikultur terkemuka asal Amerika Serikat, baru-baru ini mengumumkan sebuah kesepakatan senilai $12 juta yang dilakukan menggunakan teknologi blockchain. Kesepakatan tersebut merupakan transaksi pembelian gandum yang dijalin bersama Agrocorp, perusahaan agrikultur lainnya yang berasal dari Singapura, dan Dltledgers, penyedia layanan blockchain yang juga berasal dari negara yang sama.
Selain nama-nama di atas, kesepakan tersebut juga melibatkan beberapa pihak lain termasuk Amarante dan Transmarine sebagai penyedia jasa pengiriman serta Rabobank. Transaksi itu sendiri diselesaikan pada tanggal 1 April setelah waktu pemrosesan selama lima hari.
Berkat teknologi blockchain yang digunakan selama transaksi berlangsung, transaksi senilai $12 juta tersebut pun dapat diselesaikan hanya dalam hitungan hari saja. Hal ini dapat terjadi karena tujuan inti dari teknologi tersebut memang untuk memangkas proses yang diperlukan dalam setiap aktifitas para penggunanya, tidak terkecuali berbagai transaksi keuangan.
Bukan yang Pertama
Sustainability Manager Agrocorp, Abhinav Vijay, sebelumnya menyatakan bahwa Agrocorp telah mendukung penggunaan blockhain setidaknya selama setahun terakhir. Hal yang menjadi pertimbangan perusahaan tersebut adalah fakta bahwa teknologi blockchain dapat membantu mempersingkat prosedur serta waktu yang diperlukan untuk sebuah transaksi, sehingga perusahaan dapat menjadi lebih efisien dalam menyediakan layanan mereka.
Hal ini terlihat dari kesuksesan mereka dalam menyelesaikan transaksi gandum seperti yang telah disebutkan di atas. Ini menjadi bukti bahwa keputusan pihak Agrocorp dalam menggunakan teknologi blockchain sudah tepat. Dengan keberhasilan ini, dapat dipastikan bahwa Agrocorp akan semakin yakin untuk menggunakan teknologi blockchain untuk setiap transaksi yang mereka lakukan.
Masa Depan Teknologi Blockchain
Keberhasilan blockchain dalam memangkas waktu dan proses dalam transaksi tersebut dapat diambil sebagai contoh bagi para penyedia jasa maupun perusahaan-perusahaan lainnya di seluruh dunia, terutama dalam hal efisiensi operasional. Perwakilan Rabobank selaku salah satu pihak yang ikut terlibat dalam transaksi tersebut, Mario Cortinhal, juga telah mengamini bahwa blockchain membantu mereka dalam memangkas prosedur dalam transaksi hingga setengahnya.
Dltledgers, pihak penyedia layanan teknologi blockchain dalam transaksi tersebut, sendiri diketahui telah membantu lebih dari 400 perusahaan dan ribuan partner mereka dengan total nilai transaksi melebihi $2 milyar. Hal ini membuktikan bahwa teknologi blockchain yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut tenyata dapat digunakan oleh berbagai perusahan yang beroperasi di industri manapun.
Dan hal ini menjadi bukti tak terbantahkan bahwa teknologi blockchain dapat memiliki masa depan yang cukup menjanjikan. Hal ini tentunya tidak terlepas dari tujuan awal diciptakannya teknologi tersebut, yaitu untuk menyediakan layanan yang cepat dan transparan. Kedua hal ini lah yang menjadi andalan para penyedia layanan blockchain seperti Dltledgers dalam memberikan pelayanan kepada para penggunanya.
(*)