Kepolisian Florida akhirnya menangkap dalang penipuan bitcoin yang dilakukan melalui Twitter. Dalang penipuan bitcoin via Twitter tersebut adalah seorang anak remaja berusia 17 tahun bernama Graham Clark. Penangkapan tersebut terjadi pada Jumat (30/7/2020) waktu setempat.
Clark ditangkap atas tuduhan penipuan bitcoin melalui Twitter dengan cara meretas akun Twitter milik tokoh-tokoh dan perusahaan-perusahaan terkenal. Selain itu, Kepolisian Florida juga mengamankan bitcoin sejumlah 120 ribu dolar Amerika Serikat atau 1,8 miliar rupiah.
Bitcoin tersebut merupakan hasil penipuan yang dilakukan oleh Clark terhadap sejumlah orang di Amerika Serikat dengan memanfaatkan akun Twitter milik para tokoh dan perusahaan terkenal.
Kasus Clark berawal pada 15 Juli 2020 yang lalu. Clark melakukan peretasan besar-besaran terhadap sejumlah akun Twitter milik para tokoh dan perusahaan terkenal. Akun tersebut adalah akun milik Barack Obama, Apple, Google, Joe Biden, Elon Musk, Bill Gates, dan Jeff Bezos.
Dalam akun Twitter yang diserang, Clark membuat akun tersebut seolah mendukung adanya giveaway bitcoin (BTC) yang akan membagikan bitcoin dengan cara menggandakannya. Dari kelakuan jahatnya itu, Clark mendapatkan 120 ribu dolar Amerika Serikat (1,8 miliar rupiah) dalam bentuk bitcoin.
Karena kelakuannya itu, Clark telah didakwa dengan lebih dari 30 tindak pidana berat dan ditahan oleh FBI, Secret Service, dan penegak hukum Florida. Clark menghadapi tuduhan, seperti penipuan penggunaan informasi pribadi dengan banyak korban, penipuan terorganisir, dan penipuan komunikasi.
Kepolisian Florida juga menemukan bahwa ada orang dalam Twitter yang menyerahkan akses kepada Clark untuk mendapatkan data pribadi pengguna Twitter. Selain itu, ada 1000 orang lain yang rupanya diberi akses untuk masuk ke dalam data pribadi orang lain. Orang dalam Twitter ini disebut “Kirk”. Kirk memiliki “mode dewa” yang mampu bisa melihat seluruh data milik pelanggan.
Jaksa Negara Bagian Hillsborough, Adrew Warren, menyebutkan bahwa penipuan ini merupakan penipuan besar-besaran yang sudah disusun sedemikian rupa, sehingga kepolisian dan aparat penegak hukum tidak tahu.
“Penipuan besar-besaran telah diatur di sini, di halaman belakang kami, dan kami tidak akan tahan untuk itu,” ucap Warren seperti dilansir dari News Bitcoin.
Selain itu, Warren menyampaikan bahwa orang terkenal yang akun sosial medianya diretas bukan sebagai korban utama. Korban utama sebenarnya adalah orang-orang yang kehilangan bitcoin akibat termakan konten penipuan.
“Kejahatan-kejahatan ini dilakukan dengan menggunakan nama-nama orang terkenal dan selebritas, tapi mereka bukan bukan korban utama di sini,” tutur Warren.
“Bitcoin ini dirancang untuk mencuri uang dari orang Amerika biasa dari seluruh negeri, termasuk warga Florida,” kata Warren melanjutkan.
Selain menangkap Clark, Kepolisian Florida juga menangkap dua tersangka lain yang diduga masih satu sindikat. Mereka adalah Mason Sheppard yang masih berusia 19 tahun asal Inggris dan Nima Fazeli yang berusia 22 tahun dari Orlando, Florida.
(*)