Kanalcoin.com – Sebuah perusahaan teh asal China dikabarkan akan segera memulai bisnis crypto mining atau penambangan mata uang kripto. Perusahaan yang bernama Urban Tea itu terkesan dengan meroketnya harga Bitcoin akhir-akhir ini.
Sebuah perusahaan teh asal China yang sudah go public bernama Urban Tea Inc. memutuskan untuk memperluas bisnis mereka pada bidang mata uang kripto. Pasalnya, Urban Tea tengah berupaya untuk merintis usaha penambangan mata uang kripto.
Niat Urban Tea tersebut ditunjukkan dengan penunjukkan dua eksekutif bidang crypto milik Urban Tea. Kedua orang yang dimaksud adalah Fengdan Zhou dan Dr. Yunfei Song. Zhou akan bertindak sebagai kepala operasi, sementara Song akan bertindak sebagai direktur independen. Keduanya dipercaya untuk mengembangkan strategi ekspansi Urban Tea di dunia mata uang kripto.
Zhou sendiri merupakan orang yang memiliki latar belakang blockchain. Zhou pernah bekerja di pusat data blockchain seluruh Asia Tenggara dan mengelola farming penambangan mata uang kripto. Selain itu, Zhou juga memiliki keahlian dalam mengembangkan dompet crypto berwujud hardware.
Di sisi lain, Song merupakan seorang akademisi dan menjadi ilmuwan di Akademi Ilmu Pengetahuan China. Song memiliki keahlian dalam bidang yang berhubungan dengan blockchain dan mata uang kripto, seperti teknologi blockchain, penambangan mata uang kripto, dan kecerdasan buatan.
Oleh karena itu, Urban Tea sangat berharap keduanya mampu mengimplementasikan rencana perusahaan untuk terjun ke dunia mata uang kripto dalam beberapa waktu ke depan.
Sementara itu, CEO Urban Tea, Yi Long, mengaku terkesan dengan popularitas mata uang kripto baru-baru ini. Long juga mengaku sangat ingin Urban Tea bisa segera masuk ke dalam industri blockchain. Bahkan, Long memiliki impian untuk bisa menjadi perusahaan yang berkembang di lingkungan blockchain.
“Kami berharap keahlian industri mereka, dikombinasikan dengan strategi pertumbuhan kami, akan memimpin rencana ekspansi kami ke industri penambangan mata uang kripto. Ke depan, kami berharap Urban Tea akan mulai berkembang ke ekologi blockchain, seperti penambangan mata uang kripto, konstruksi dan pemeliharaan tambang blockchain, dan operasi pertukaran mata uang kripto,” ucap Long, dikutip Kanalcoin.com dari News.Bitcoin.com.
Urban Tea sendiri merupakan perusahaan teh yang go public dan sahamnya sudah terdaftar di Nasdaq. Perusahaan yang berbasis di Hunan, China tersebut berdiri pada 2011 silam dan memilikai nilai saham sebesar $ 6,05 atau sekitar Rp 85 ribu. Selain itu, nilai kapitalisasi pasar mereka mencapai nilai $ 45 juta atau sekitar Rp 632,99 miliar.
Upaya Urban Tea memasuki industri blockchain memang menjadi kali pertama dalam sejarah perusahaan mereka. Akan tetapi, upaya perusahaan teh untuk merambah industri blockchain bukan yang pertama terjadi.
Sebelumnya, ada Long Island Iced Tea Corp. yang juga ikut terjun ke industri blockchain. Namun, mereka berakhir mengenaskan dengan bangkrut dan diduga melakukan penipuan saham dalam perusahaan itu oleh FBI dan Komisi Bursa dan Saham Amerika Serikat (SEC).
(*)