Kanalcoin.com – Biro Ekonomi dan Teknologi Informasi Kota Beijing memerintahkan pemeriksaan data di pusat kota.
Dilansir Kanalcoin.com dari News.Bitcoin.com, pertama-tama langkah ini dilakukan karena Beijing hendak memverifikasi apakah perusahaan telekomunikasi terlibat dalam bisnis cryptocurrency.
Karena itulah, Biro Ekonomi mengirimkan pemberitahuan darurat kepada perusahaan yang terlibat dalam penambangan bitcoin (BTC).
Masih menurut laporan News.Bitcoin.com, salah satu sumber yang tidak disebutkan namanya memberitahu kepada Reuters bahwa perintah itu turut menargetkan tiga operator telekomunikasi tebesar di Cina.
Pemberitahuan itu disiarkan pada Selasa (27/4/2021), kemudian pemerintah mengkonfirmasi berita tersebut pada Kamis (29/4/2021) lalu. Selanjutnya, biro hendak mendapatkan laporan mengenai jumah daya yang dikonsumsi sekaligus dibagikan oleh penambang aset kripto.
Kendati demikian, informasi menyebutkan kalau pemberitahuan itu dikeluarkan di Beijing. Sayangnya, tidak ada konfirmasi resmi apakah pemeriksaan dilakukan di seluruh negeri atau sebaliknya.
Lantas, apakah pengecekan tersebut ada kaitannya dengan upaya Cina yang hendak mengurangi karbon? Selain itu, rupanya tidak ada detail lebih lanjut mengenai alasan otoritas Beijing melakukan pemeriksaan semacam ini.
Namun, laporan dari Reuters mengungkapkan kalau langkah ini bisa dilakukan setelah proyek penambangan mata uang digital di wilayah Mongolia ditutup. Pasalnya, negara tersebut berupaya meningkatkan efisiensi energi.
Sementara itu, merujuk laporan yang dirilis Bitcoin.com, baru-baru ini nyatanya sikap netral Cina terhadap karbon menambah bobot punggung penambang bitcoin.
Hal itu menyusul penurunan hashrate di provinsi Xinjiang. Laporan regional mencatat, orang-orang yang memanfaatkan listrik di Sichuan mungkin akan mengalami kenaikan biaya listrik.
Namun, faktanya, seorang kolumnis keuangan lokal menyebutkan, biaya listrik di Sichuan yang ditenagai oleh bahan karbon, tahun ini akan meningkat 150 persen. Karenanya, hal ini akan menambah permintaan tenaga air terbarukan.
Sebelumnya, dikabarkan Cina bakal menutup penambangan bitcoin lantaran hendak mengurangi konsumsi listrik. Salah satu lokasi yang ditunjuk adalah Mongolia.Padahal, negara tersebut sebagai penghasil terbesar terhadap penambangmata uang kripto
Namun, aktivitas penambangan bitcoin nyatanya menghabiskan energi sebanyak 128,88 terawatt per tahun. Angka ini lebih besar dari konsumsi listrik Ukraina ataupun Argentina.Secara global, Cina menyumbang 65 persen terhadap aktivitas penambangan bitcoin. Bagaimana dengan Mongolia?
Mongolia menyumbang sekitar 8 persen lantaran energinya terbilang murah. Hanya saja jika dibandingkan dengan Amerika Serikat, penambangan bitcoin Mongolia cukup besar. Tercatat, Amerika Serikat hanya menyumbang 7,2 persen dari penambangan bitcoin global.
(*)