Kanalcoin.com – Dalam acara ulang tahun ke-30 Bank Finlandia yang diselenggarakan secara virtual, Gubernur Bank Rakyat Tiongkok, Gang Yi, menceritakan sedikit tentang perkembangan mata uang digital di Bank Sentral Tiongkok.
Mata uang bank central atau CBDC Tiongkok yang dikenal sebagai yuan digital atau e-CNY memberikan perhatian yang besar terhadap keamanan data pribadi nasabah.
Sebagaimana dilansir dalam cointelegraph, Gang Yi menyatakan dalam konferensi tersebut bahwa:
“Kami telah mengadopsi prinsip anonimitas untuk transaksi kecil terkait yuan digital dan hanya akan turun tangan untuk mengatur berdasarkan undang-undang untuk transaksi besar. Dalam hal pengumpulan data pribadi, kami hanya berusaha mengumpulkan apa yang diperlukan dan minimum dari apa yang diwajibkan secara hukum, yang jauh lebih sedikit daripada aplikasi pembayaran elektronik saat ini.” ucap Gang Yi.
Menurutnya Bank Rakyat Tiongkok telah mengadopsi prinsip anonim atau tanpa nama yang tidak akan menunjukkan identitas nasabah dalam transaksi kecil ketika meluncurkan yuan digital.
Identitas mungkin hanya akan diberikan ketika nasabah melakukan transaksi besar, dan tetap akan dipastikan masih berada di bawah rambu-rambu peraturan di Tiongkok.
Gang menyebutkan bahwa informasi pribadi yang digali untuk penggunaan yuan digital hanya mengenai hal-hal yang penting dan benar-benar dibutuhkan dalam melakukan transaksi.
Informasi tersebut masih jauh lebih sedikit daripada yang digali oleh aplikasi pembayaran digital (e-wallet).
Meskipun informasi yang didapatkan oleh pengelola yuan digital hanya sedikit Bang Rakyat Tiongkok tetap memastikan bahwa penyimpanan dan penggunaan informasi pribadi akan dilakukan dengan sangat ketat.
Pengelola e-CNY tidak akan pernah memberikan informasi pribadi nasahab pada pihak manapun, kecuali ditentukan lain oleh Undang-Undang di Tiongkok.
Hal ini semakin kuat setelah didukung oleh beberapa undang-undang tentang perlindungan data pribadi yang dikeluarkan oleh pemerintah Tiongkok dalam beberapa tahun terakhir.
Dengan sistem yang demikian, Bank Rakyat Tiongkok menghimbau masyarakat untuk menggunakan e-CNY dibanding dompet digital lain.
Hal ini disebabkan latar belakang peluncuran mata uang digital bank sentral Tiongkok itu tidak lain untuk memberikan perlindungan pada rakyat.
Harapannya tidak akan ada lagi penyalahgunaan data pribadi berbasis aplikasi pembayaran digital di negara tirai bambu tersebut.
Setelah diluncurkan pengguna e-CNY berkembang sangat pesat dan melampaui $9,7 miliar transaksi pada bulan Oktober 2021.
Dengan perkembangan inovasi yang begitu pesat tersebut, Gang kemudian menyatakan PboC siap membantu bank sentral di negara lain.
Bank Rakyat Tiongkok membuka jalan kerjasama dengan berbagai bank sentral di dunia tentang desain mata uang digital.
Beberapa negara yang telah menjalin kerjasama dengan Bank Rakyat Tiongkok antara lain Bank for International Settlements, Bank of Thailand, Bank Sentral Uni Emirat Arab, dan Otoritas Moneter Hong Kong.
Selain itu, Bank Rakyat China juga sedang membuka diskusi bersama Bank Sentral Eropa mengenai desain mata uang digital bank sentral tersebut.
(*)