Perusahaan Internet Mesin pencari terbesar di China, Baidu, memberikan pengumuman bahwa mereka sudah merilis protocol yang berbasis blockchain atau yang disebut “ Super Chain ”, menurut laporan Berita Mingguan China yang diposting tanggal 3 Juni 2018. Protokol tersebut dibuat guna menyelesaikan berbagai masalah yang berkaitan dengan cyrptocurrency mining operations.
Xiao Wei yang merupakan penanggung jawab Blockchain di Baidu mengumumkan rilis pertama dari protokolnya yang baru.
“ekosistem pengembangan Bitcoin dan juga Ethereum yang kompatibel ini tidak hanya bisa memasukan atau meghapus mekanisme konsesus agar bisa menyelesaikan masalah konsumsi energy saat ini, namun juga bisa memberikan dukungan pada rantai tunggal dari 100.000 transaksi per detik secara bersamaan.”
Baidu melihat bahwa blockcain memang perlu dimanfaatkan dengan tepat. Sebelum peluang akan lebih sulit dijangkau, Baidu akan terus melakukan perbaharuan pada teknologi terbaru di dunia. Mereka akan terus melakukan penyesuaian meskipun sulit terlepas dari larangan pengedaran crypto di China yang pernah diumumkan.
Langkah ini dilakukan sejalan dengan afiliasi besar dari teknologi sebelumnya dalam crypto mining. Sementara itu, pada bulan November 2017, perusahaan tersebut juga mengatakan bahwa mereka akan segera meluncurukan layanan yang dinamakan Baidu Jinkuang. Layanan tersebut akan sangat memungkinkan para penggunanya untuk bisa terus memanfaatkan sumber daya komputer yang tidak digunakan, misalnya saja seperti GPU, CPU, ruang hard disk dan juga RAM.
Sementara itu mengenai informasi penting lebih lanjutnya tentang proyek terbarunya “Super Chain”, Wei tidak memberikan informasi lebih dalam, dia mengatakan bahwa Baidu memang sedang dalam proses penyelesaian transformasi blochain dari bisnisnya sendiri, berdasarkan pada Super Chain. Ia juga mengatakan bahwa Baidu sudah melakukan perilisan proses blockchain tersebut berfokus pada perlindungan hak cipta.
Disamping itu, pada bulan Februari tahun 2018, China juga mengeluarkan larangan crypto secara nasional karena bisa menyebabkan kekacauan dan juga ketidakpastian di seluruh market crypto. Dalam waktu yang sama, iklan crypto juga mulai menghilang dari social media milik Cina bahkan dari mesin pencarian termasuk Baidu.
Meskipun telah adanya larangan peredaran crypto, harapan akan kembali muncul dan tumbuhnya crypto di Cina masih terbuka lebar. Cina sudah memudahkan crypto yang menjepit. Padatanggal 13 Mei, Xin Jin ping berbicara dalam sebuah pertemuan yaitu Chinese Academy of Science, ia dengan terbuka mengatakan bahwa blockchain sekarang ini sudah mencari bagian dari revolusi industry yang terbaru. Oleh sebab itulah, perusahaan sedikit demi sedikit bias masuk ke dalam teknologi blockchain.
Beberapa minggu sebelumnya juga, Li Ming yang merupakan direktur dari Kantor Penelitian Blockchain dengan Kementrian Perindustrian dan Teknologi Informasi juga mengatakan bahwa Cina akan segera melakukan perilisan “standar” Blockchain pada akhir tahun 2019 mendatang.