Kanalcoin.com – Belakangan ini, penggunaan teknologi blockchain mulai banyak diminati, terlebih bagi perusahaan pembiayaan berbasis teknologi (fintech). Salah satunya adalah perusahaan fintech asal Swiss, Avaloq.
Head Digital Strategy & Innovation Avaloq, Nils Bulling mengatakan, teknologi blockchain hingga hari ini masih menjadi salah satu perkembangan teknologi terkini yang paling menarik secara global.
“Teknologi blockchain, atau teknologi buku besar yang didistribusikan secara lebih umum, dapat berkontribusi pada pengurangan biaya, karena potensinya yang tinggi untuk digitalisasi ekstensif, memungkinkan transaksi dilakukan dengan efisiensi yang jauh lebih besar atau biaya manajemen siklus hidup produk menjadi berkurang,” kata Nils dikutip Wealthadviser.co, Rabu 17 Februari 2021.
Avaloq adalah perusahaan Swiss yang bergerak di bidang pengembangan dan penyediaan perangkat lunak untuk sistem akuntansi perbankan. Sistem perangkat lunaknya, Avaloq Banking Suite, telah digunakan lebih dari 140 bank di penjuru dunia.
Menurut Nils, penggunaan teknologi blockchain, dirasa mampu mengurangi kebutuhan sumber daya back-office dan membuat proses lebih efisien, karena prosesnya yang sepenuhnya dilakukan secara digital
“Bagi kami sebagai penyedia solusi perbankan digital terkemuka untuk lembaga keuangan, terutama yang berkaitan dengan perbankan swasta dan pengelolaan kekayaan, teknologi ini sangat menarik karena memungkinkan peluang investasi baru untuk berbagai pelanggan,” kata Nils.
Selain cryptocurrency, kata Nils, tokenisasi aset yang didasarkan pada teknologi blockchain ini sangatlah menarik. Karena melalui aset tokenis, lembaga keuangan dapat mendorong demokratisasi pengelolaan kekayaan dan membuat kelas aset alternatif dapat diakses oleh pasar yang lebih luas. “Bisa jadi kita berada di awal ledakan kelas asset,” kata Nils.
Nils pun mengatakan, perbankan harus mulai mengenal dan menggunakan teknologi blockchain ini, karena teknologi ini kemungkinan besar akan mempengaruhi cara perbankan dilakukan dimasa depan.
“Secara umum, tingkat digitalisasi akan terus meningkat. Di Cina, misalnya, pembayaran digital sudah jauh lebih maju daripada di Jerman, Jika sebuah institusi tidak siap, mungkin ada kerugian dalam mendapatkan pelanggan baru atau bahkan kehilangan pelanggan lama,” kata Nils.
Avaloq sendiri, kata Nils, saat ini telah menggunakan teknologi Blockchains melalui program crypto assets turn-key solution. Dengan program tersebut, memungkinkan lembaga keuangan memanfaatkan peluang bisnis baru ini dengan sedikit usaha. “Pelanggan menerima semua opsi investasi oleh lembaga keuangan tepercaya mereka dari satu sumber, menghilangkan kerumitan mentransfer uang dari satu bank ke bank lain dan menikmati pengalaman yang mulus. Rintangan teknis serta kemungkinan masalah keamanan dihilangkan, baik untuk lembaga keuangan maupun pelanggan,” kata Nils.
“Meskipun masih relatif awal dalam pengembangan dan penggunaan teknologi blockchain, kami melihat perkiraan pertumbuhan yang menjanjikan terkait pasar aset digital dalam 5 tahun ke depan,” pungkas Nils.
(*)
Kredit Gambar : AnalyzeMarkets