Kanalcoin.com – Valuta Asing adalah salah satu pilihan banyak investor yang digunakan untuk melakukan investasi, selain emas, saham, obligasi, atau reksa dana.
Bahkan, valuta asing (valas) ini sendiri merupakan salah satu mata uang yang diterima dan diakui sebagai alat pembayaran dalam perdagangan, baik nasional maupun internasional. Berikut penjelasan lengkap dari dari sejarah hingga jenis Valas itu sendiri.
Sejarah Valuta Asing
Valuta asing atau alat pembayaran Internasional ternyata sudah ada sejak berabad-abad lamanya. Awal mulanya, dimulai dari adanya sistem barter sebagai salah satu metode kegiatan transaksi sebelum mengenal mata uang resmi.
Namun, sistem ini memiliki kelemahan dan langsung beralih ke transaksi dengan sistem emas dan perak atau biasa disebut sebagai uang.
Kemudian, pada 22 Juli 1944, ditetapkan suatu sistem pertukaran mata uang yang mengutamakan mata uang dollar Amerika Serikat sebagai bentuk solusi dari tuntutan berbagai negara di dunia untuk mendapatkan standar ekonomi setelah berakhirnya masa Perang Dunia.
Hingga pada 1960, ditetapkan lagi sebuah sistem mata uang yang fleksibel dan sesuai dengan adanya permintaan dan penawaran pasar, yakni pasar Valas dengan menggunakan beberapa mata uang dunia seperti US Dollar (USD), Pound Sterling (GBP), Euro (EUR), Japanese Yen (JPY), Australian Dollar (AUD), Canadian Dollar (CAD), Chinese Yuan (CNY), dan Singapore Dollar (SGD).
Pasar Valuta Asing Beserta Fungsinya
Layaknya pasar tradisonal, pasar valuta asing atau foreign exchange market merupakan pasar yang mempertemukan pembeli dan penjual mata uang asing dalam melakukan kegiatan penawaran dan permintaan di bursa valuta asing.
Hal ini bertujuan untuk membatasi risiko terhadap kemungkinan perubahan harga dan mempermudah proses pertukaran valas.
Adapun dalam pasar ini, terdapat tiga istilah yang perlu kamu ketahui, di antaranya kurs beli, kurs jual, dan spread.
Kurs beli adalah yang dijadikan standar oleh pedagang valuta asing untuk membeli dan nasabah menjualnya. Kurs jual dijadikan standar saat pedagang qoting bank menjual dan customer membeli. Sementara spread adalah selisih antara kurs jual dan beli.
Pelaku Pasar Valuta Asing
Pada pasar valas pastinya terdapat beberapa pelaku yang menggunakan valuta asing untuk dapat melakukan investasi atau transaksi perdagangan internasional.
1. Dealer (Bank)
Pihak yang bertujuan untuk membuat pasar mata uang menjadi bergairah dengan menetapkan persediaan mata uang tertentu. Sehingga dealer dapat memperoleh keuntungan dari selisih harga jual dan harga beli valuta asing. Contoh yang biasanya menjadi dealer adalah bank yang ada di seluruh negara di dunia.
2. Perusahaan atau Individu
Perusahaan atau individu adalah pihak swasta, seperti importir, eksportir, dan investor, yang melaksanakan kegiatan pasar valuta asing dengan tujuan untuk memperlancar bisnisnya.
3. Spekulan dan Arbitrator
Keduanya mengamati perubahan nilai mata uang tersebut atas kemauannya sendiri dan tidak berkewajiban untuk melayani pembeli pada pasar valuta asing.
Namun, keduanya memiliki perbedaan. Spekulan merupakan orang yang melakukan spekulasi perubahan nilai mata uang tertentu, sedangkan arbitrator adalah pihak ketiga yang dapat memaksakan suatu kesepakatan dalam perundingan sehingga mendapat keuntungan dari fluktiasi dan perbedaan harga.
4. Pialang
Tugasnya adalah sebagai perantara untuk melakukan pertemuan antara penjual dan pembeli untuk menentukan harga dari suatu mata uang tertentu.
Keuntungan menjadi pialang terdapat pada upah yang didapatkan dari kerja tersebut. Sehingga, pialang bisa mendapatkan akses komunikasi kepada dealer.
5. Bank Sentral
Peran sebagai pengontrol pasar, yang artinya berupaya untuk mengendalikan mata uang, inflasi, serta suku bunga dengan menggunakan cadangan devisanya.
6. Pemerintah
Dalam hal ini, pemerintah menjadi pihak yang penting dalam perdagangan valuta asing secara internasional mengingat adanya tujuan untuk mencari keuntungan sebanyak-banyaknya demi menambah pendapatan nasional.
Selain itu, dari adanya penambahan tersebut maka pemerintah dapat membayar utang yang pernah dilakukan sebelumnya ke luar negeri.
Adapun pendapatan nasional yang didapatkan dari pasar valuta asing adalah berasal dari hasil proses penukaran dari mata uang asing berupa valas menjadi mata uang yang berlaku di suatu negara tertentu.
Pengertian dan Sistem Kurs Valuta Asing
Kurs valuta asing adalah perbandingan antara nilai mata uang domestik atau dari suatu negara dengan mata uang yang berasal dari negara lainnya. Lalu secara umum terdapat tiga sistem kurs valas yakni kurs bebas, kurs tetap dan kurs terkendali.
1. Sistem Kurs Bebas (Floating)
Sistem ini dibuat pada kurs valas yang memiliki nominal berbeda-beda dan tergantung pada jumlah permintaan dan penawaran mata uang di tempat transaksi tersebut.
Selain itu, pemerintah dari suatu negara yang menggunakan sistem ini tidak memiliki andil dalam penentuan kurs sehingga nilai kurs mata uang benar-benar bebas.
Akibatnya, nilai kurs yang ada pada sistem ini bisa berubah-ubah dan fluktuatif sesuai dengan faktor yang mempengaruhinya.
2. Sistem Kurs Tetap
Pada sistem ini, terlihat bahwa nilai kurs mata uangnya ditentukan oleh pemerintah suatu negara melalui bank sentral secara mutlak. Alasannya adalah semata-mata untuk dapat menekan terjadinya pergerakan secara fluktuatif pada harga kurs mata uang.
Jika terdapat kondisi di mana terdapat kelebihan valas yang beredar di suatu negara, maka pemerintah akan melakukan pembelian valas agar nilai valas tidak jatuh. Sebaliknya jika terjadi kekurangan, maka pemerintah pun melakukan penjualan valas yang terdapat di bank sentral.
Namun, sistem kurs ini membuat pemerintah atau bank sentral harus memiliki cadangan devisa yang sangat besar untuk dapat menjaga kestabilan nilai valas.
3. Sistem Kurs Terkendali
Sistem yang terakhir ini merupakan kombinasi antara kedua sistem yang telah dijelaskan sebelumnya. Nilai valas dapat bergerak naik turun secara bebas, tetapi pemerintah tetap melakukan intervensi agar mencegah terjadi suatu hal yang terlalu ekstrim.
Kemudian, sistem kurs terkendali ini dilakukan oleh pemerintah dengan menggunakan dua metode, yakni Dirty Floating dan Clean Floating.
Dirty Floating dilakukan oleh pemerintah secara langsung terhadap transaksi valas. Sementara Cleaning Floating dilakukan secara tidak langsung dengan mengatur besaran suku bunga pada negara yang menerapkan sistem ini.
Faktor Pengaruh Pergerakan Kurs Valuta Asing
Kurs valas dapat berubah nilainya disebabkan oleh lima faktor, yakni:
1. Inflasi
Inflasi merupakan suatu kondisi yang terdapat adanya penurunan mata uang lokal atau kenaikan harga pada barang atau jasa.
Jika tingkat inflasi suatu negara semakin tinggi, maka pada akhirnya nilai mata uang lokal akan rendah sehingga dapat memberikan kecenderungan jatuhnya nilai tukar pada mata uang lokal.
2. Neraca Pembayaran
Adanya kegiatan neraca pembayaran berakibat pada meningkatnya nilai mata uang lokal yang disebabkan peningkatan jumlah permintaan dari pihak asing. Namun, jika terjadi penurunan, maka disebabkan adanya penjualan seluruh aset dari pembelian dengan menggunakan valuta asing.
Adapun contoh dari aktivitas neraca pembayaran yang menentukan ukuran dan dampaknya dalam nilai tukar mata uang adalah efek tarif, kuota perdagangan, subsidi ekspor, dan pembatasan impor barang.
3. Adanya Perbedaan Suku Bunga
Suku bunga dapat mempengaruhi arus modal internasional dan juga operasi pada pasar valuta asing. Hal tersebut dapat dilihat pada saat melakukan kegiatan transaksi yang dilakukan oleh pihak bank.
Bank akan memilih pinjaman yang ada di pasar uang asing dengan bunga yang rendah. Namun, jika tingkat bunga asing jauh lebih tinggi maka akan berpindah untuk memilih pasar uang lokal.
Kemudian, apabila nominal suku bunga meningkat di suatu negara, maka permintaan uang lokal akan mahal di suatu perusahaan. Sehingga, terjadilah peningkatan biaya produk dengan tingginya harga barang lokal. Akhirnya berdampak pada nilai mata uang lokal yang menurun.
4. Kontrol Pemerintah
Keseimbangan nilai tukar mata uang disebabkan oleh adanya kebijakan melalui kontrol pemerintah sebagai bentuk upaya menghindari masalah nilai tukar valas pada perdagangan internasional dengan mengintervensi pasar uang.
5. Terdapat Ekspektasi Nilai Tukar di Masa Depan
Faktor yang terakhir ini akan memberikan reaksi yang sangat berpengaruh terhadap nilai tukar valas di kemudian hari.
Jenis dan Klasifikasi Valuta Asing
Banyaknya valuta asing yang beredar di masyarakat, khususnya di pasar valas maka macam-macam valuta asing akan dibagi menjadi dua, yakni berdasarkan jenisnya dan berdasarkan bentuknya.
1. Berdasarkan Jenisnya
Valuta asing diklasifikasikan menjadi dua berdasarkan jenisnya, yakni pertama valuta asing fisik yang berbentuk logam dan juga kertas, kedua adalah valuta asing non fisik yang dapat dilihat pada surat-surat berharga lainnya, seperti cek, wesel, travlers dan lain sebagainya.
2. Berdasarkan Bentuknya
Valuta asing biasanya dijual pada pasar internasional dibagi oleh beberapa macam, di antaranya:
- Mata uang asing (Euro, USD, dan sebagainya),
- Saldo Kredit Bank Sentral
- Surat Wesel Luar Negeri dari kegiatan ekspor impor
- Hak Penerimaan Pembayaran yang bentuk konsepnya tidak sama di tiap negara di dunia.
Fungsi Valuta Asing
Adapun valas memiliki fungsi yang sangat penting, terutama untuk bisnis, yakni sebagai alat pembayaran dalam transaksi perdagangan secara Internasional.
Namun, secara rincinya, valuta asing memiliki fungsi sebagai alat tukar dan pembayaran internasional, pengendali kurs, dan memperlancar perdagangan Internasional.
Selain itu, valas bisa digunakan untuk mendapatkan keuntungan berupa mendapatkan cadangan devisa dalam bentuk mata uang bagi suatu negara dengan menggunakan sistem kurs terkontrol.
Kelebihan dan Kekurangan Valuta Asing
Setiap penggunaan alat pembayaran memiliki kelebihan dan kekurangan, begitupula pada valuta asing.
Kelebihannya adalah transaksi bisa dilakukan selama 24 jam, harga jualnya yang stabil, dan tidak tiba-tiba turun drastis, biaya rendah, bisa dijadikan keuntungan pada kondisi terjadinya kenaikan dan penurunan harga, dan daya beli investor juga lebih dari jumlah modal yang ada.
Kemudian kelemahan adanya valuta asing adalah resikonya sulit diprediksi, susah untuk dilakukan di masyarakat menengah ke bawah, dan dapat mempengaruhi pertukaran valas akibat adanya campur tangan pemerintah.
Akhir Kata
Itulah tadi beberapa penjelasan yang sangat lengkap terkait dengan valuta asing atau valas. Di mana valuta asing adalah alat pembayaran atau transaksi dengan menggunakan mata uang asing seperti USD, Euro dan lain sebagainya yang bertujuan untuk menekan fluktuatif nilai kurs.
Sehingga hal ini menjadi sebuah solusi ketika kamu memulai bisnis perdagangan secara Internasional. Namun, perlu diingat, kamu perlu mengetahui terlebih dahulu sistem kurs yang dimiliki oleh Indonesia sendiri seperti apa.
(*)