Kanalcoin.com – Bagi kamu para pegiat crypto, tentunya tidak asing dengan istilah trading di dunia crypto. Akan tetapi, buat kamu yang baru saja terjun di dunia crypto pasti masih awam dengan istilah ini. Padahal, trading sendiri bisa dibilang kegiatan utama dalam bertransaksi di dunia crypto.
Terlebih lagi, saat ini, trading crypto menjadi salah satu trading yang paling banyak dibicarakan dan sedang digandrungi oleh banyak trader. Lantas, apa sebenarnya trading itu? Apa bedanya trading crypto dengan trading forex dan bagaimana cara kerjanya? Artikel ini akan sedikit memberikan gambaran mengenai trading crypto buat kamu.
Pengertian Trading Crypto
Secara pengertian, trading adalah semua kegiatan yang meliputi kegiatan membeli, menjual, dan menukar aset yang kita miliki dalam sebuah aktivitas perdagangan aset. Dengan demikian, trading crypto adalah kegiatan membeli, menjual, dan menukar mata uang kripto yang kita miliki.
Trading crypto dilakukan oleh para investor untuk mendapatkan keuntungan dari akitivitas menjual dan menukar mata uang kripto yang mereka miliki. Sebenarnya, trading crypto memiliki kesamaan dengan trading saham dan valuta asing atau forex.
Akan tetapi, trading kripto lebih memiliki volatilitas yang tinggi dan para trader bisa ikut berpartisipasi dalam proses mining. Proses mining adalah proses menghasilkan mata uang kripto dari sistem komputasi yang sedemikian rupa dan menggunakan daya tinggi serta teknologi yang berspesifikasi tinggi.
Bagaimana Cara Melakukan Trading Crypto?
Jika kamu ingin memulai investasi di dunia crypto, kamu perlu mengetahui dua cara melakukan trading crypto, yakni kategori sentralisasi dan desentralisasi. Apa itu kategori sentralisasi dan desentralisasi? Berikut sedikit ulasannya buat kamu.
- Sentralisasi
Trading crypto dengan kategori sentralisasi ini memiliki karakteristik seperti trading mata uang fiat atau forex. Kamu harus melakukan penukaran melalui bursa yang tersentralisasi. Bursa ini merupakan tempat untuk kamu melakukan penyimpanan dan penukaran bitcoin dengan mata uang kripto lainnya.
Dengan menggunakan kategori ini, kamu akan sulit untuk kehilangan mata uang kripto milikmu hanya karena lupa password dompet atau private key milikmu. Hal itu dikarenakan seluruh password atau private key milikmu akan disimpan oleh bursa tersebut.
Akan tetapi, risiko lainnya yang mengintai adalah kamu bisa kehilangan aset milikmu karena diretas oleh peretas yang tidak bertanggung jawab. Oleh karena itu, jika kamu ingin menggunakan metode sentralisasi ini, kamu harus mencari bursa yang benar-benar profesional dan terpercaya.
Hal tersebut dilakukan agar mata uang kripto milikmu aman dan tidak mudah terserang hacker. Biasanya, bursa yang sudah benar-benar bagus akan memiliki sistem keamanan dan backup yang mumpuni.
- Desentralisasi
Berbeda dengan sistem sentralisasi, sistem desentralisasi lebih menawarkan privasi dan pengelolaan secara pribadi. Itu artinya seluruh data milikmu, baik itu data pribadi, password atau private key semuanya akan berada dalam kuasamu.
Selain itu, aktivitas trading dalam kategori desentralisasi akan berlangsung otomatis dan peer-to-peer. Nantinya, lingkungan yang ada di dalam sistem desentralisasi tersebut akan didorong oleh sebuah aplikasi yang bernama smart contract.
Dengan kategori desentralisasi ini nanti, kamu berhak 100% mengontrol dan mengelola akun milikmu sendiri. Sehingga, kamu tidak perlu khawatir untuk terkena serangan dari para peretas yang tidak bertanggung jawab.
Akan tetapi, karena seluruh data kamu yang menyimpan sendiri, ketika data password atau private key milikmu hilang, kamu tidak akan bisa membuka akun milikmu. Dengan demikian, mata uang kripto yang kamu miliki bisa hilang dan tidak bisa kembali.
Persamaan dan Perbedaan Trading Crypto dengan Trading Forex
Bagi kamu yang sudah lama berkecimpung di dunia trading, sekilas mungkin nampak trading crypto memang sama dengan trading forex atau mata uang asing. Akan tetapi, trading kripto rupanya memiliki perbedaan dengan trading forex, meskipun ada sedikit persamaan.
Persamaan yang ada pada trading kripto dan trading forex adalah keduanya harus didasari dengan pengetahuan yang mendalam dalam bertransaksi di pasar masing-masing. Selain itu, trading kripto dan trading forex juga menggunakan grafik trading dan indicator yang sama.
Trading crypto dan trading forex sama-sama menggunakan Fibonacci, MACD, Bollinger Band. RSI, Moving Average, dan selainnya. Satu hal lain yang perlu diketahu adalah baik trading crypto maupun trading forex sama-sama bisa memberikan keuntungan dan kerugian.
Selain beberapa persamaan di atas, ada beberapa perbedaan yang perlu kamu ketahui antara trading crypto dan trading forex, yakni:
- Aset yang Ditransaksikan
Sesuai dengan namanya, trading forex akan menggunakan aset transaksi berupa mata uang fiat. Dalam melakukan trading forex, kamu akan mendapatkan untung dari proses transaksi satu mata uang dengan mata uang negara lainnya.
Misalnya, kamu membeli aset berupa mata uang USD pada saat harga 1 USD setara dengan 15.500 dalam IDR. Kemudian, kamu menjualnya saat nilai tukar 1 USD menjadi 16.000 dalam IDR. Di saat itu, kamu telah mendapatkan keuntungan dari trading forex.
Berbeda dengan forex, trading crypto memberikan kesempatan buatmu untuk melakukan transaksi antara satu crypto dengan crypto lainnya atau antara crypto dengan mata uang fiat negaramu.
Konsepnya perdagangannya pun sedikit banyak sama dengan konsep trading pada forex. Dengan kamu memperhatikan nilai tukar antarmata uang crypto atau mata uang crypto denga mata uang fiat, kamu bisa mendapatkan untung dari situ.
- Dasar Keputusan Transaksi
Dasar keputusan transaksi yang digunakan dalam trading forex bisa dibilang lebih luas dibandingkan dengan trading crypto. Hal itu dikarenakan trading forex melibatkan dua mata uang dari negara yang berbeda.
Oleh karena itu, seorang trader forex harus memahami kondisi ekonomi yang sedang terjadi pada dua negara yang bersangkutan. Selain itu, trader forex juga harus mengetahui kondisi ekonomi global yang bisa jadi akan mempengaruhi nilai mata uang suatu negara.
Belum lagi, kondisi ekonomi negara yang memiliki tingkat ekonomi lebih tinggi akan mempengaruhi negara dengan kondisi ekonomi yang lebih rendah. Oleh karena itu, trader forex harus rajin belajar soal makroekonomi.
Sementara itu, pada trading crypto, pengetahuan soal kondisi ekonomi global sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan untuk membuat keputusan trading. Namun, berita-berita dan berbagai kebijakan soal blockchain maupun mata uang kripto harus diketahui oleh trader.
Bahkan, trader juga harus sering up to date mengenai kondisi orang-orang terkenal yang mulai terjun ke dunia blockchain. Biasanya, kondisi tersebut bisa mempengaruhi harga mata uang kripto itu sendiri.
Nah, itu tadi sedikit ulasan mengenai tradin dalam dunia mata uang kripto. Setelah mengetahui gambaran besar soal trading crypto, apakah kamu tertarik untuk memulai trading di dunia blockchain? Kalau iya, mulai saja dulu.
(*)